Apa itu reksadana saham? Pertanyaan tersebut memang cukup sering dipertanyakan oleh investor pemula. Produk reksadana itu memang memiliki cukup banyak pilihan instrumen investasi.
Jadi ketika anda memasukkan modal di salah satu perusahaan aset management, maka anda bisa memilih instrumen investasi sesuai dengan yang anda inginkan. Salah satu jenis instrumen investasi yang ada di dalam reksadana itu adalah instrumen saham.
Ingin mendapatkan jawaban yang lebih lengkap soal apa itu reksadana saham? Jika anda ingin mendapatkan penjelasan lengkap mengenai hal tersebut, maka anda bisa baca informasinya di dalam artikel ini.
Apa Itu Reksadana Saham?
Seperti yang sudah sedikit dibahas di awal, di dalam produk reksadana itu terdapat beberapa pilihan instrumen investasi. Saham adalah salah satu instrumen investasi yang bisa anda pilih.
Jika anda memilih instrumen saham, maka manager investasi akan menggunakan sekitar 80% dari total modal yang anda miliki ke dalam pasar saham.
Sedangkan sisa 20% modal anda akan masuk ke beberapa jenis instrumen investasi lain. Pembagian nilai investasi tersebut untuk diversifikasi investasi.
Karena masuk dalam pasar saham, maka secara otomatis pergerakan investasi tersebut juga mengikuti pergerakan investasi di pasar saham.
Jika anda bandingkan dengan jenis instrumen reksadana lain, instrumen saham ini memang memiliki fluktuasi yang paling tinggi.
Postingan Terkait
- Apa Itu Reksadana
- Perbedaan Reksadana dan Saham
- Reksadana Pasar Uang Terbaik
- Cara Kerja Reksadana
- Macam-Macam Reksadana
- Apakah Reksadana Halal
- Cara Investasi Reksadana Untuk Pemula
- Reksadana Pendapatan Tetap Terbaik
- Cara Beli Reksadana
Keuntungan Investasi di Reksadana Saham
Setelah mengetahui apa itu reksadana saham, tentunya anda juga ingin mengetahui bukan mengenai apa saja keuntungan memilih instrumen investasi tersebut.
Berikut ini merupakan beberapa keuntungan yang bisa anda dapatkan dengan memilih berinvestasi di instrumen tersebut:
1. Modal jauh lebih kecil dari investasi saham langsung
Keuntungan pertama dari memilih instrumen tersebut adalah anda tidak harus mengeluarkan modal sebesar ketika ingin berinvestasi langsung di pasar saham.
Karena melewati perusahaan pengelola aset bersama, maka anda mungkin sudah bisa berinvestasi di pasar saham dengan modal sebesar Rp 100.000 saja.
2. Nilai keuntungan cukup besar
Meskipun ikut melalui reksadana, sebenarnya imbal balik dari instrumen tersebut masih cukup besar. Namun demikian, memang profitnya tidak bisa sebesar ketika anda melakukan investasi saham secara mandiri.
Hanya saja, sekali lagi, profit yang anda dapatkan tetap sesuai dengan modal yang anda investasikan. Jika anda hanya berinvestasi sebesar Rp 100.000 saja, maka profit yang anda dapatkan juga tetap terbilang kecil.
3. Tidak perlu pusing memilih saham yang terbaik
Selain dari segi profit dan modal, keuntungan lain dari memilih instrumen tersebut adalah anda tidak perlu pusing-pusing memilih saham yang terbaik.
Semua hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab manager pengelola reksadana. Yang perlu anda lakukan sebagai pemodal hanya setor dana saja.
Kerugian Memilih Investasi di Reksadana Saham
Meskipun bisa memberikan banyak keuntungan, namun instrumen tersebut tetap memiliki risiko. Berikut ini adalah beberapa kerugian yang harus siap anda tanggung ketika memilih berinvestasi di instrumen tersebut:
1. Nilai investasi sangat fluktuatif di durasi pendek
Salah satu kerugian berinvestasi di instrumen tersebut adalah anda harus siap melihat fluktuasi harga saham dalam durasi pendek.
Oleh sebab itu, instrumen tersebut sangat tidak cocok jika anda ingin berinvestasi dalam jangka pendek.
Jika anda gunakan untuk investasi jangka pendek, sudah pasti anda tidak akan bisa mendapatkan keuntungan. Dan jikalaupun bisa mendapatkan keuntungan, maka nilainya tidak akan cukup besar.
2. Tidak bisa mengikuti tren saham yang menguntungkan
Berbeda halnya dengan investasi saham secara langsung, karena manager pengelola dana yang mengambil keputusan, maka sudah pasti anda tidak bisa mengikuti tren saham yang menguntungkan untuk diperjual belikan.
Secara mudahnya, instrumen tersebut benar-benar membuat anda sebagai seorang investor. Anda sama sekali tidak bisa mengambil kesempatan untuk trading saham di waktu yang menguntungkan.
Siapa yang Paling Cocok Berinvestasi Reksadana Saham?
Setelah mengetahui seluk beluk dari instrumen tersebut dan apa saja kerugian dan keuntungannya, lalu siapa yang sebenarnya paling cocok untuk berinvestasi di instrumen tersebut?
Berikut ini adalah kriteria investor yang cocok berinvestasi di reksadana saham:
1. Untuk investor tipe agresif
Kriteria pertama investor yang cocok memilih investasi di instrumen tersebut adalah mereka yang termasuk investor agresif.
Kenapa? Karena mereka yang masuk kategori investor agresif sudah terbiasa jika melihat grafik yang sangat fluktuatif.
2. Untuk investor jangka panjang
Seperti yang sudah disebutkan, anda tidak akan bisa mendapatkan keuntungan maksimal jika berinvestasi di reksadana saham dalam waktu singkat.
Oleh sebab itu, reksadana saham ini paling cocok untuk anda yang memang berinvestasi untuk tujuan 5 sampai 10 tahun kedepan.
Jika tujuan investasi anda adalah untuk waktu kurang dari 5 tahun, maka reksadana saham bukan instrumen yang tepat untuk anda.
3. Anda yang tidak siap investasi saham mandiri
Selain cocok untuk anda yang mengincar nilai investasi 5 sampai 10 tahun kedepan, reksadana saham ini juga sangat cocok untuk anda yang tidak paham dan siap melakukan investasi saham secara mandiri.
Kenapa? Karena sebenarnya jika anda paham bagaimana cara investasi saham secara mandiri, maka anda bisa mendapatkan ROI yang jauh lebih baik daripada berinvestasi reksadana saham ini.
Postingan Terkait
- Deposito VS Reksadana
- Investasi Reksadana BCA
- Keuntungan Investasi Reksadana
- Reksadana Campuran Terbaik
- Reksadana VS Deposito
- Belajar Investasi Reksadana
- Keuntungan Reksadana Pasar Uang
- Reksadana Pasar Uang Syariah
- Bank Penjual Reksadana Terbaik
- Cara Daftar Reksadana
Jadi bagaimana? Sekarang sudah cukup paham bukan mengenai apa itu reksadana saham?
Setelah mengetahui secara lengkap mengenai investasi tersebut, kira-kira anda tertarik tidak untuk berinvestasi di reksadana saham tersebut? Ataukah anda justru tertarik untuk langsung berinvestasi di pasar saham secara mandiri?