Belajar Investasi Reksadana Bagi Pemula Modal Minim

Beranda / Reksadana / Belajar Investasi Reksadana Bagi Pemula Modal Minim

Reksadana merupakan salah satu produk investasi yang cocok untuk pemula. Selain modal yang anda butuhkan sangat sedikit, proses belajar investasi reksadana juga sangat cepat. Anda tidak perlu belajar banyak hal untuk bisa mulai berinvestasi di reksadana.

Apakah anda tertarik untuk belajar investasi reksadana? Anda ingin mengetahui seluk beluk mengenai investasi tersebut? Jika anda ingin mengetahui secara lengkap mengenai bagaimana caranya berinvestasi di reksadana, anda bisa baca hal tersebut di artikel ini.

Macam-Macam Jenis Investasi Reksadana

Belajar Investasi Reksadana

Bagi anda yang ingin belajar investasi reksadana, maka pertama-tama yang perlu anda ketahui adalah jenis dari investasi tersebut.

Reksadana sebenarnya merupakan gabungan dari berbagai macam instrumen investasi. Oleh sebab itu, reksadana sendiri terdiri dari beberapa jenis. Berikut ini adalah beberapa jenis dari investasi reksadana yang bisa anda temui secara umum:

1. Reksadana pasar uang

Bagi anda yang masih belajar, Jenis investasi reksadana yang pertama adalah reksadana pasar uang. Jenis yang pertama ini memiliki tingkat risiko yang sangat minim.

Karena tingkat risikonya sangat minim, maka reksadana jenis ini juga memiliki imbal balik yang paling kecil dari jenis lainnya.

Reksadana pasar uang biasanya mengalokasikan 100% dana investornya pada obligasi yang dalam waktu dekat jatuh tempo, kemudian pada deposito, dan juga sertifikat Bank Indonesia.

2. Reksadana pendapatan tetap

Jenis reksadana yang kedua adalah reksadana pendapatan tetap. Jenis kedua ini sebenarnya tidak begitu berbeda dari jenis yang pertama.

Kenapa? Karena reksadana pendapatan tetap ini alokasi dananya sebagian besar masih tergolong berisiko kecil. Alokasi dana investor pada reksadana jenis ini adalah pada surat hutang. Sedangkan sebagian kecilnya masuk dalam pasar uang.

Postingan Terkait

3. Reksadana campuran

Berbeda dengan 2 jenis reksadana sebelumnya, jenis reksadana ketiga ini memiliki tingkat risiko menengah.

Hal tersebut karena reksadana campuran ini mengalokasikan dana investornya di beberapa sektor instrumen investasi.

Yang pertama, manager investasi biasanya mengalokasikan dana investor pada sektor saham untuk mendapatkan imbal balik besar.

Yang kedua, reksadana campuran ini juga mengalokasikan dana investornya pada surat hutang. Kemudian sisa dananya akan masuk dalam pasar saham.

4. Reksadana saham

Dari 3 macam jenis reksadana, jenis yang keempat ini adalah yang paling besar risikonya. Hal tersebut karena jenis reksadana keempat ini mengalokasikan 80% dana investornya di sektor saham.

Sebagai diversifikasi investasinya, manager investasi biasanya mengalokasikan sisa 20% dana investornya pada surat hutang ataupun pasar uang yang tingkat risikonya mulai dari rendah hingga menengah.

Dengan masuk di sektor saham, sudah pasti jenis reksadaan keempat ini yang paling besar imbal baliknya, terutama jika anda berinvestasi dalam jangka waktu yang cukup lama.

Tips Memilih Jenis Investasi Reksadana

Tidak semua jenis reksadana itu cocok untuk anda jalankan. Masing-masing orang memiliki kriteria investasi yang berbeda-beda.

Jika teman anda sukses berinvestasi reksadana jenis saham, belum tentu anda bisa mendapatkan hasil yang sama ketika mengikuti apa yang teman anda lakukan.

Oleh sebab itu, daripada hanya ikut-ikutan saja, lebih baik anda belajar investasi reksadana mulai dari bagaimana cara memilih jenis investasi yang sesuai dengan anda.

Berikut ini adalah beberapa cara mudah untuk belajar memilih mana jenis investasi reksadana yang paling sesuai dengan kriteria anda:

1. Jangka waktu investasi reksadana

Hal pertama yang perlu anda ketahui jika ingin belajar mengenai investasi reksadana adalah berapa lama jangka waktu anda ingin berinvestasi di reksadana.

Hal ini sangat penting untuk anda tentukan sejak awal. Kenapa? Karena jangka waktu investasi ini akan menentukan jenis investasi reksadana apa yang paling cocok untuk anda.

Bila anda memang ingin berinvestasi dalam jangka waktu yang lama, kurang lebih antara 3 sampai 5 tahun kedepan, maka saran yang terbaik bagi anda adalah mengambil reksadana saham.

Kenapa? Karena reksadana saham bisa memberikan imbal balik paling maksimal jika anda menginvestasikan dana selama 3 hingga 5 tahun.

2. Besarnya modal investasi reksadana

Hal berikutnya yang juga bisa anda gunakan untuk belajar menentukan jenis investasi reksadana yang paling cocok untuk anda adalah besarnya modal.

Untuk masalah modal, sebenarnya anda tidak perlu membutuhkan modal yang terlalu besar. Dengan Rp 100.000 saja setiap bulan, sebenarnya anda sudah bisa berinvestasi reksadana.

Bila anda memang ingin berinvestasi dengan modal seminim mungkin, pada kasus ini adalah sebesar Rp 100.000/ bulannya, maka jenis reksadana yang cocok adalah reksadana saham.

Sekali lagi, dengan memilih reksadana saham, modal sekecil apapun akan bisa membuahkan imbal balik yang cukup besar jika anda berinvestasi dalam jangka waktu yang cukup lama.

3. Komitmen anda

Jika anda masih belajar memilih jenis investasi reksadana yang cocok untuk anda, maka pastikan juga untuk memperhatikan soal komitmen anda.

Jika anda sudah benar-benar berkomitmen untuk rutin berinvestasi setiap bulannya dalam jangka waktu berapa tahun ke depan, maka anda bisa ambil jenis reksadana saham.

Namun jika anda belum yakin bisa berkomitmen hingga beberapa tahun kedepan, maka anda bisa memilih berinvestasi di reksadana jenis pendapatan tetap ataupun campuran saja.

Kenapa? Karena jika niatan anda untuk belajar investasi reksadana hanya dalam jangka waktu singkat, reksadana saham sangatlah berisiko. Oleh sebab itu, paling tinggi anda hanya bisa mengambil reksadana pendapatan tetap atau campuran saja jika belum berkomitmen.

Postingan Terkait

Bagaimana? Sebenarnya cukup mudah bukan belajar investasi reksadana itu? Jika anda sudah paham mengenai jenis dan cara memilih yang sesuai dengan kriteria anda, sebenarnya sangat mudah untuk mendapatkan keuntungan dari investasi reksadana itu.