Selama ini banyak orang menganggap bahwa mereset ECU itu cukup sulit. Namun faktanya, cara reset ECU mobil itu cukup mudah dan bahkan bisa anda lakukan sendiri di rumah.
Hanya saja, memang mereset ECU mobil itu tetap harus anda lakukan dengan hati-hati. Jika anda lakukan secara sembarangan, maka anda bisa merusak ECU tersebut.
Apakah anda tertarik ingin mengetahui bagaimana cara reset ECU mobil yang benar? Lalu kapan anda harus mereset ECU mobil tersebut? Jika anda ingin mengetahui semua hal tersebut, anda bisa baca lebih lengkapnya di dalam artikel ini.
Kapan Anda Harus Kalibrasi Ulang ECU?
Selain menganggap bahwa mereset ECU itu sulit dan membutuhkan keahlian khusus, banyak orang juga menganggap bahwa mereset ECU mobil itu tidak perlu dilakukan.
Padahal faktanya, anda perlu melakukan reset ECU. Hanya saja, memang reset ECU mobil itu hanya perlu anda lakukan di saat-saat tertentu saja. Lalu kapankah anda harus mereset ECU mobil? Berikut ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan reset ECU mobil:
- Ketika tarikan mobil sudah terasa berat
Waktu yang paling tepat untuk melakukan reset ECU mobil anda adalah ketika tarikan mesinnya sudah terasa berat. Hal ini bisa terjadi karena timing pengapian di mobil anda sudah bergeser.
Oleh sebab itu, untuk mengembalikan timing pengapiannya ke pengaturan semula, anda perlu mereset ECU mobil.
- Setelah mengganti aki
Selain ketika mesin mobil anda terasa berat tarikannya, waktu yang tepat untuk melakukan reset ECU adalah setelah anda melakukan penggantian aki.
Ketika melakukan penggantian aki, maka sistem kelistrikan di mobil anda harus dikalibrasi ulang. Oleh sebab itu, anda perlu mereset ECU untuk mengkalibrasi ulang sistem kelistrikan di mobil anda.
- Setelah mengganti sensor
Bukan hanya setelah mengganti aki saja, anda juga perlu melakukan reset ECU setelah mengganti sensor di mobil anda.
Kenapa anda perlu reset ECU setelah melakukan penggantian sensor? Hal tersebut perlu anda lakukan agar sensor yang baru saja anda ganti bisa terdeteksi oleh ECU.
Selain itu, fungsi reset ECU setelah mengganti sensor juga agar pengaturan sensor kembali seperti semula lagi.
- Setelah melakukan tune up mesin
Waktu yang tepat berikutnya untuk melakukan reset ECU pada mobil anda adalah setelah anda selesai melakukan tune up mesin.
Kenapa anda perlu melakukan reset ECU setelah tune up mesin? Hal tersebut untuk memastikan sistem pengapian mobil anda sesuai dengan tune up yang sudah anda lakukan.
Jika anda melakukan tune up mesin dan tidak reset ECU, maka anda tidak akan bisa merasakan hasil dari tune up mesin tersebut. Semua itu karena pengaturan timing dan pengapiannya masih menggunakan pengaturan lama.
Cara Kalibrasi Ulang ECU Mobil Secara Manual
Untuk anda yang selama ini menganggap cara reset ECU mobil itu sulit, maka anda bisa mempelajari bagaimana cara reset ECU secara manual. Berikut ini langkah-langkah untuk melakukan reset ECU mobil secara manual:
- Pertama, pastikan mesin mobil sudah dalam kondisi mati.
- Berikutnya, pastikan kunci sudah berada di posisi OFF.
- Kemudian anda bisa buka box tempat menyimpan aki.
- Setelah itu, lepaskan kabel negatif aki mobil.
- Biarkan selama 5 menit.
- Kemudian pasang kembali kabel negatif aki.
Dengan melakukan hal tersebut, anda sebenarnya sudah berhasil reset ECU mobil anda ke pengaturan semula. Dan berikutnya, anda bisa coba nyalakan mesin mobil dan rasakan perubahannya.
Cara Reset ECU Secara Manual yang Lebih Aman
Sebagian besar dari anda mungkin masih merasa takut mencoba cara reset ECU manual dengan melepaskan kabel negatif dari aki mobil.
Jika anda masih merasa takut, maka anda bisa mencoba reset ECU mobil dengan menggunakan cara yang lebih aman berikut ini:
- Pertama, pastikan transmisi mobil sudah berada di posisi netral.
- Selanjutnya, pastikan juga posisi kunci mobil sudah berada di posisi OFF.
- Berikutnya, buka box fuse mobil anda.
- Cari sekring yang bertuliskan EFI.
- Cabut sekring tersebut dari portnya.
- Biarkan port EFI tersebut kosong selama kurang lebih 5 menit.
- Setelah itu, pasang kembali sekring tersebut ke tempat semula.
Jika anda sudah melakukan langkah-langkah tersebut, maka berikutnya yang harus anda lakukan adalah starter mesin mobil dan biarnya mesin menyala dalam kondisi idle.
Hal ini perlu anda lakukan untuk mengkalibrasi ulang semua sensor di dalam mobil dengan pengaturan default.
Setelah anda membiarnya mesin menyala secara idle, berikutnya anda bisa mulai mencoba menginjak gas secara perlahan-lahan. Dan selanjutnya, anda bisa mencoba mengendarai mobil tersebut untuk merasakan perbedaannya.
Manakah yang Lebih Bagus, Reset Secara Manual atau Dengan Scanner?
Selain bisa anda lakukan secara manual, reset ECU juga bisa anda lakukan dengan menggunakan bantuan scanner.
Karena ada 2 cara reset ECU, maka banyak orang mencoba membandingkan keduanya. Dan kebanyakan orang mengatakan bahwa reset ECU dengan menggunakan scanner itu lebih baik.
Lalu apakah benar reset ECU dengan scanner itu jauh lebih baik daripada cara manual? Berikut ini adalah penjelasannya:
- Scanner bisa mendeteksi malfungsi
Alasan pertama kenapa reset ECU dengan menggunakan scanner itu lebih baik dari cara manual adalah karena scanner bisa mendeteksi malfungsi.
Jadi sebelum melakukan reset, mau tidak mau anda harus cek terlebih dahulu fungsi dari sensor-sensor yang ada di dalam mobil. Ketika scanner menemukan adanya malfungsi sensor, maka anda bisa melakukan pengecekan sekaligus pada sensor tersebut.
- Bisa membersihkan kode-kode error
Anda memang bisa reset ECU secara manual. Namun sayangnya, anda tidak bisa menghilangkan semua kode-kode error yang tercatat di dalam ECU.
Untuk membersihkan kode-kode error yang tersimpan di dalam ECU secara total, mau tidak mau anda membutuhkan scanner.
Namun demikian, tidak semua kode error di ECU itu bisa menyebabkan penurunan fungsi mobil. Oleh sebab itu, anda tidak perlu terlalu mengkhawatirkan mengenai hal tersebut.
Apakah Anda Boleh Sering-Sering Reset ECU?
Setelah mengetahui bagaimana saja cara reset ECU, pastinya banyak dari anda yang mempertanyakan apakah anda boleh sering-sering melakukan reset ECU?
Menurut bengkel resmi, anda sangat tidak disarankan untuk sering-sering melakukan reset ECU. Jika anda terlalu sering melakukan reset ECU, maka lama kelamaan ECU justru akan melemah fungsinya.
Dan jika ECU mobil anda sudah melemah, maka mau tidak mau anda harus membeli ECU yang baru. Dan hal tersebut pastinya membutuhkan biaya yang cukup besar.
Jadi meskipun reset ECU itu bisa mengembalikan performa mobil seperti semula, anda sebaiknya lakukan hal tersebut pada saat-saat yang dibutuhkan saja.
Kalau anda sendiri, biasanya anda menggunakan cara reset ECU mobil yang manual atau menggunakan scanner?