Selain kompresi pada ruang pembakaran, hal berikutnya yang perlu anda perhatikan pada mesin mobil adalah celah businya. Pastikan busi yang terpasang di mobil anda sudah memiliki celah busi standar mobil sesuai dengan pabrikan.
Jika celah busi mobil anda tidak sesuai dengan standard pabrikan, maka kemungkinan besar mesin mobil anda akan mengalami beberapa macam masalah.
Oleh sebab itu, setiap kali anda melakukan service secara berkala, anda sangat disarankan untuk meminta mekanik melakukan pengecekan juga pada celah busi mobil anda.
Lalu berapakah celah busi standard dari pabrikan itu? Jika anda ingin mengetahui berapa ukuran celah busi mobil yang sesuai dengan standard pabrikan, maka anda bisa pelajari hal tersebut di dalam artikel ini.
Apa Itu Celah Busi?
Sebagian besar dari anda mungkin saja masih belum begitu paham dengan celah busi. Sebenarnya apa maksud dari celah busi itu?
Yang dimaksud dengan celah busi itu adalah jarak antara nickel ground electrode dengan nickel centre electrode. Atau lebih mudahnya, maksud dari celah busi itu adalah jarak antara metal melengkung dengan ujung busi.
Apa Fungsi dari Celah Busi?
Lalu kenapa anda harus memperhatikan celah busi di mobil anda? Apa sebenarnya fungsi dari celah busi tersebut?
Meskipun terlihat kurang begitu penting, ternyata celah busi itu memiliki fungsi yang sangat vital pada mesin mobil anda.
Fungsi dari celah pada busi tersebut adalah sebagai tempat terjadinya percikan api. Jadi jika celah businya tidak tepat ukurannya, maka kemungkinan besar mesin mobil anda tidak akan berfungsi dengan optimal.
Ciri-Ciri Jika Celah Busi Mobil Anda Tidak Standar Pabrikan
Lalu seperti apakah ciri-ciri jika busi yang terpasang di mobil anda itu ukuran celahnya tidak sesuai dengan standard pabrikan lagi?
Berikut ini adalah beberapa ciri jika ukuran celah busi yang terpasang di mobil anda sudah tidak sesuai dengan ukuran standard pabrikan:
- Mesin mobil menjadi tidak bertenaga
Ciri yang pertama jika busi di mobil anda ukuran celahnya sudah tidak sesuai dengan standard pabrikan adalah mesin mobil menjadi tidak bertenaga.
Hal ini biasanya terjadi karena ukuran celah businya terlalu rapat. Ada banyak sekali hal yang bisa menyebabkan celah busi bisa merapat. Salah satu penyebabnya adalah karena penumpukan sisa pembakaran di bagian busi.
Ketika ukuran celah busi terlalu rapat, maka percikan api tidak akan keluar secara maksimal. Karena percikan api tidak maksimal, maka mesin tidak akan bisa menghasilkan tenaga yang optimal juga.
- Mesin mobil sulit distarter
Ciri berikutnya jika ukuran celah busi sudah tidak sesuai dengan standard pabrikan adalah ketika mobil anda sulit sekali distarter di pagi hari.
Hal ini bisa terjadi karena ukuran celah busi sudah terlalu renggang. Merenggangnya celah busi ini bisa terjadi karena usia pakai. Makin lama usia pakai, memang makin renggang celah businya.
Berapa Standar Ukuran Celah Busi Mobil Itu?
Setelah mengetahui apa saja ciri-ciri yang muncul ketika busi mobil anda memiliki celah yang tidak sesuai standard pabrikan, lalu berapakah standar ukuran celah busi mobil itu?
Sebenarnya masing-masing pabrikan dan tipe mobil itu memiliki standar ukuran celah busi yang berbeda-beda. Hanya saja, mayoritas mesin mobil itu memiliki standar ukuran celah busi mulai dari 0,7 mm hingga maksimal 1 mm.
Sebagai contohnya, berikut ini adalah daftar ukuran celah busi standar dari beberapa tipe dan merek mobil di Indonesia:
Toyota Avanza | 1.00 mm sampai 1.1 mm |
Toyota Rush | 0.7 mm sampai 1.0 mm |
Toyota Agya | 0.9 mm sampai 1.0 mm |
Suzuki Ertiga | 0.7 mm sampai 0.9 mm |
Suzuki Ignis | 0.9 mm sampai 1.1 mm |
Nissan Grand Livina | 0.9 mm sampai 1.1 mm |
Honda Mobilio | 0.7 mm sampai 1.1 mm |
Kapan Saatnya Untuk Cek Celah Busi Mobil?
Karena bisa menyebabkan performa mesin mobil menurun atau bahkan tidak berfungsi sama sekali, maka anda memang wajib harus rutin cek celah busi mobil anda.
Lalu kapan sebaiknya anda harus cek ukuran celah busi pada mobil anda? Untuk anda yang mempertanyakan kapan waktunya cek ukuran celah busi, maka anda bisa mengikuti anjuran dari pabrikan yaitu setiap mobil menempuh jarak 10.000 kilometer.
Hal tersebut karena setiap menempuh jarak 10.000 kilometer, biasanya bagian nickel center electrode busi mengalami keausan. Dan ketika bagian tersebut mengalami keausan, maka celah busi akan bertambah.
Oleh sebab itu, mau tidak mau anda harus mengatur ulang celah businya sesuai dengan standar dari pabrikan.
Bagaimana Cara Cek Ukuran Celah Busi Standar Mobil?
Lalu bagaimanakah caranya untuk cek ukuran celah busi mobil anda? Jika anda tidak mau repot, anda bisa menyerahkan hal tersebut pada mekanik di bengkel resmi maupun bengkel umum.
Namun jika anda ingin melakukannya sendiri, sebenarnya cara cek celah busi standar mobil itu juga tidak terlalu sulit. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk cek berapa ukuran celah busi mobil anda saat ini:
- Siapkan terlebih dahulu alat fuller untuk mengukur celah busi.
- Berikutnya, lepas semua busi di mobil anda.
- Kemudian, masukkan fuller dengan ukuran tertentu ke setiap celah busi.
- Pastikan celah businya sesuai dengan standard dari mobil anda.
- Jika anda menemukan busi yang celahnya sudah tidak sesuai, maka anda bisa merapatkan kembali celahnya dengan menggunakan palu ataupun tang.
Dengan rutin melakukan pengecekan celah busi tersebut, kemungkinan besar mesin mobil anda bisa terus menerus berfungsi secara optimal.
Solusi Jika Ukuran Celah Busi Mobil Sudah Tidak Sesuai Standard Pabrikan
Lalu bagaimana jika setelah anda cek, ternyata ukuran celah busi sudah tidak sesuai dengan standar dari pabrikan? Jika hal tersebut terjadi, anda bisa melakukan beberapa hal berikut ini sebagai solusinya:
- Merapatkan kembali celah busi
Jika ukuran celah busi sudah terlalu renggang, maka anda bisa merapatkan kembali celah busi tersebut menggunakan bantuan palu ataupun dengan tang. Hal ini bisa anda lakukan jika kondisi busi memang masih sangat bagus.
- Mengamplas bagian nickel ground electrode busi
Solusi berikutnya jika celah busi anda terlalu sempit adalah dengan mengamplas bagian nickel ground electrode busi.
Dengan mengamplas bagian tersebut, maka anda bisa mengurangi sisa pembakaran yang menumpuk di busi anda. Setelah anda amplas, biasanya celah busi akan kembali seperti semula lagi.
- Mengganti dengan busi yang baru
Jika celah busi makin renggang karena bagian nickel centre electrode sudah makin tipis, maka solusi yang wajib harus anda lakukan adalah mengganti busi dengan yang baru.
Kenapa anda harus menggantinya dengan yang baru? Karena hal tersebut merupakan tanda jika busi yang terpasang di mobil anda sudah aus karena usia pakai.
Bagaimana? Sekarang anda sudah cukup paham bukan mengenai celah busi standar mobil itu? Lalu kapan terakhir kali anda cek kondisi busi di mobil anda?