Contoh Analisis Fundamental Saham yang Benar

Beranda / Investasi / Contoh Analisis Fundamental Saham yang Benar

Untuk bisa mendapatkan keuntungan dari investasi saham, maka anda harus paham cara analisa fundamental. Masalahnya, banyak orang yang bahkan belum pernah melihat contoh analisis fundamental saham yang benar.

Padahal, analisa fundamental adalah salah satu kunci untuk bisa menentukan apakah harga sebuah saham perusahaan saat ini tergolong murah atau sudah kemahalan.

Bagaimana dengan anda? Apakah anda sudah paham mengenai bagaimana cara analisa fundamental itu? Jika anda belum paham mengenai hal tersebut, anda bisa belajar bagaimana cara melakukan analisanya di artikel ini.

Berbagai Macam Fungsi Analisa Fundamental Saham

Untuk mempelajari bagaimana contoh analisis fundamental saham, pertama-tama anda harus mengetahui terlebih dahulu mengenai apa fungsi dari analisa fundamental saham itu. Berikut adalah beberapa macam fungsi dari melakukan analisa fundamental saham:

1. Menentukan berapa harga wajar sebuah saham perusahaan

Fungsi pertama dari melakukan analisa fundamental saham perusahaan adalah untuk menentuakn berapa sebenarnya harga wajar sebuah saham perusahaan.

Ketika anda ingin membeli saham dari sebuah perusahaan di BEI, maka anda hanya bisa melihat berapa harga per lembar saham perusahaan saat ini.

Namun sayangnya, harga tersebut bukanlah harga yang sebenarnya. Terkadang harga per lembar saham di BEI saat ini bisa saja terlalu rendah ataupun terlalu tinggi.

Oleh sebab itu, anda perlu melakukan analisa fundamental untuk mengetahui berapa harga sebenarnya saham sebuah perusahaan tersebut.

Dan jika anda sudah mengetahui berapa harga sebenarnya, anda bisa menentukan apakah harga di BEI saat ini cukup murah atau justru terlalu tinggi.

2. Menentukan apakah sebuah perusahaan itu sehat finansialnya

Selain menentukan apakah harga saham sebuah perusahaan saat ini itu terlalu rendah atau justru terlalu tinggi, fungsi lain dari analisis fundamental saham itu adalah untuk menentukan apakah sebuah perusahaan itu sehat secara finansial.

Perlu anda ketahui, ada banyak sekali perusahaan yang melantai di BEI yang terlihat mengantongi banyak keuntungan namun faktanya justru mengalami kerugian.

Jika anda tidak ingin mengalami kerugian, anda sebaiknya jangan pernah membeli saham dari perusahaan tersebut.

Namun sayangnya, anda tidak akan pernah bisa mengetahui apa saja perusahaan yang terlihat untung namun ternyata merugi jika tidak mengetahui contoh analisis fundamental saham.

3. Memprediksi perkembangan saham di beberapa tahun ke depan

Fungsi berikutnya dari memahami analisa fundamental saham adalah anda juga bisa memprediksi apakah saham dari sebuah perusahaan tersebut masih bisa memberikan keuntungan di beberapa tahun mendatang.

Bila memang sebuah saham perusahaan terlihat tidak bisa memberikan keuntungan yang maksimal, maka anda tidak perlu membelinya.

Apa Perbedaan dari Analisis Fundamental Dengan Teknikal di Saham?

Setelah mengetahui apa fungsi mempelajari contoh analisis fundamental saham, pastinya banyak dari anda yang juga mempertanyakan mengenai apa perbedaan antara analisi fundamental dengan teknikal.

Sekilas memang kedua teknik analisa saham ini terlihat sama. Namun sebenarnya keduanya sangat berbeda jauh.

Berikut adalah beberapa perbedaan dari analisa fundamental dengan analisa teknikal di dalam investasi saham:

1. Obyek yang anda analisa

Hal pertama yang membedakan antara analisa teknikal dengan fundamental ada pada obyek yang anda analisa.

Jika anda melakukan analisa fundamental, maka yang anda perhatikan adalah kondisi keuangan perusahaan, laporan keuangan perusahaan, utang perusahaan, dan sebagainya.

Sedangkan jika anda melakukan analisa teknikal, yang anda perhatikan adalah histori atau sejarah pergerakan harga saham.

2. Kegunaan metode analisa

Hal berikutnya yang juga sangat membedakan antara analisa fundamental dengan analisa teknikal itu adalah pada kegunaannya.

Karena lebih menekankan pada analisa dari segi finansial perusahaan, maka analisa fundamental itu cenderung lebih tepat anda gunakan untuk melakukan investasi saham dalam jangka panjang.

Sedangkan jika analisa teknikal lebih tepat anda gunakan untuk melakukan trading saham dalam waktu singkat.

Kenapa? Hal tersebut karena analisa teknikal lebih sering menggunakan histori chart daripada fundamental perusahaan.

Rasio yang Digunakan di Contoh Analisis Fundamental Saham

Contoh Analisis Fundamental Saham

Dalam melakukan analisis fundamental saham sebuah perusahaan, anda memang akan menggunakan berbagai macam jenis rasio. Masing-masing rasio tersebut bisa anda gunakan untuk tujuan tertentu.

Berikut adalah beberapa macam jenis rasio yang paling sering anda temukan muncul di contoh analisis fundamental saham:

1. EPS

Rasio pertama yang paling sering muncul di contoh analisis fundamental saham adalah EPS. Apa itu EPS? EPS adalah kependekan dari Earning Per Share.

Artinya, EPS ini adalah rasio yang anda gunakan untuk mengetahui berapa besar keuntungan yang bisa anda dapatkan ketika memiliki setiap lembar saham perusahan.

Fungsi rasio:

Fungsi dari EPS ini adalah untuk menentukan apakah sebuah perusahaan mendapatkan keuntungan atau tidak.

Jika EPS sebuah saham perusahaan terus meningkat dari tahun ke tahun, maka itu artinya perusahaan tersebut memang terus berkembang.

Namun jika nilai EPSnya makin lama makin menurun, maka hati-hati, itu artinya ada indikasi bahwa perusahaan tersebut sudah mulai mengalami penurunan kinerja.

Contoh analisa fundamental:

Jika sebuah perusahaan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 100.000.000 tahun ini dan saham yang beredar sebanyak 100.000 lembar, maka EPSnya adalah Rp 1.000.

Setelah itu, anda hanya perlu cek berapa EPS saham perusahaan yang sama untuk beberapa tahun lalu. Bila EPS terus meningkat, itu artinya perusahaan benar-benar dalam kondisi sehat.

2. PER

Rasio yang juga sering muncul di contoh analisis fundamental saham berikutnya adalah PER. PER ini merupakan singkatan dari Price to Earning Rasio.

Maksud dari PER ini adalah rasio yang bisa anda gunakan untuk menentukan berapa lama anda bisa balik modal jika membeli saham perusahaan tertentu.

Makin kecil nilai PER, maka makin saham perusahaan tersebut dikatakan cukup murah untuk anda miliki.

Fungsi rasio:

Berbeda dengan rasio EPS yang bisa anda gunakan untuk menentukan apakah sebuah perusahan berkembang dari tahun ke tahun, rasio PER ini cenderung berfungsi untuk menentukan apakah harga saham sekarang murah atau mahal.

Jika PER sebuah saham itu melebihi 10X, maka biasanya investor tidak akan membelinya di posisi harga sekarang.

Kebanyakan investor baru akan membeli sebuah saham perusahaan jika sahamnya memiliki PER yang berada di bawah 5X.

Contoh analisa fundamental:

Jika sebelumnya anda sudah mendapatkan perusahaan yang EPSnya adalah Rp 1.000, kemudian ternyata harga sahamnya per lembar adalah Rp 6.750, maka PER dari saham tersebut adalah 6,75.

Itu tandanya saham perusahaan tersebut masih masuk dalam kategori saham yang layak untuk anda miliki.

3. PBV

Rasio berikutnya yang juga cukup sering muncul di contoh analisis fundamental saham adalah PBV. PBV merupakan singkatan dari Price to Book Value.

Fungsi rasio:

PBV ini fungsinya terlihat mirip seperti PER. Fungsi dari rasio satu ini adalah untuk menentukan apakah sebuah saham perusahaan itu sudah terlalu mahal atau justru terlalu murah.

Biasanya banyak investor saham yang berpengalaman menggunakan PBV ini untuk mencari saham perusahaan yang masih terlalu murah.

Karena jika mereka membeli saham tersebut, maka kemungkinan besar mereka bisa mendapatkan keuntungan dalam waktu yang cukup cepat.

Contoh analisa fundamental:

Jika sebuah perusahaan memiliki nilai ekuitas sebesar Rp 20.000.000.000 dan memiliki saham beredar sebanyak 200.000 lembar, maka Book Value dari perusahaan tersebut adalah Rp 10.000.

Setelah itu, anda bisa cek berapa harga saham perusahaan tersebut saat ini. Bila harga saham tersebut saat ini lebih dari Rp 10.000, maka PBVnya termasuk tinggi.

Namun jika ternyata saat ini harga saham tersebut hanya Rp 10.000 saja, maka PBVnya adalah 1.

Bagaimana? Sekarang anda sudah paham bukan mengenai bagaimana contoh analisis fundamental saham yang benar itu? Setelah mempelajari cara analisanya, apakah anda sudah menemukan saham yang tepat untuk anda miliki?