Contoh Proyeksi Arus Kas Untuk UMKM

Beranda / Pendidikan / Contoh Proyeksi Arus Kas Untuk UMKM

Untuk bisa mengembangkan usaha, anda memang harus memiliki proyeksi arus kas. Namun masalahnya, masih banyak orang yang bahkan belum mengetahui seperti apa contoh proyeksi arus kas itu.

Oleh sebab itu, tidak heran jika sampai saat ini masih banyak orang yang belum mengetahui bagaimana caranya membuat proyeksi arus kas untuk usahanya.

Bagaimana dengan anda? Apakah anda juga masih belum paham bagaimana cara membuat proyeksi dari arus kas usaha yang anda jalankan? Bila anda masih belum paham juga mengenai hal tersebut, maka anda bisa pelajari dan melihat contohnya di artikel ini.

Apa Itu Proyeksi Arus Kas?

Karena belum banyak yang mengetahui seperti apa contoh proyeksi arus kas, pastinya banyak juga dari anda yang bahkan belum mengetahui apa maksud dari proyeksi arus kas tersebut.

Maksud dari proyeksi arus kas sendiri adalah sebuah prediksi mengenai cash flow atau pengeluaran dan pemasukan usaha anda di beberapa periode ke depan.

Secara mudahnya, maksud dari proyeksi arus kas itu adalah perkiraan mengenai apa saja kebutuhan yang harus anda beli dan pendapatan apa saja yang mungkin akan anda dapatkan dari usaha anda di masa mendatang.

Apa Fungsi dari Proyeksi Arus Kas?

Setelah mengetahui apa maksud dari proyeksi arus kas itu, tentunya anda juga penasaran bukan mengenai apa fungsi dari hal tersebut.

Jika anda belum pernah membuat proyeksi arus kas atau cash flow sebelumnya, memang anda akan menganggap bahwa hal tersebut fungsinya tidak begitu penting. Namun jika anda sudah pernah membuatnya, maka anda pasti akan membuat hal tersebut sepanjang waktu.

Berikut ini adalah beberapa fungsi dari membuat proyeksi cash flow untuk usaha yang anda jalankan:

1. Mempermudah anda dalam mengambil keputusan

Selama menjalankan usaha, pastinya akan ada banyak sekali keputusan yang harus anda ambil. Dan mayoritas keputusan yang harus anda ambil tersebut pasti berhubungan dengan uang.

Oleh sebab itu, jika anda sudah membuat proyeksi cash flow jauh-jauh hari, maka anda bisa lebih mudah mengambil keputusan.

Kenapa? Hal tersebut karena anda memang sudah memasukkan keputusan anda tersebut di dalam proyeksi cash flow usaha anda.

2. Lebih mudah mendisiplinkan diri dalam pengelolaan keuangan

Karena anda menjadi lebih mudah mengambil keputusan, maka secara tidak langsung fungsi lain dari proyeksi arus kas ini juga akan meningkatkan kedisiplinan anda dalam mengelola keuangan.

Hal ini bisa terjadi karena anda tidak akan mudah tergoda dengan promo-promo ketika produk yang ingin anda beli memang tidak masuk dalam proyeksi arus kas yang sudah anda buat sebelumnya.

3. Mempermudah untuk mengurangi pengeluaran yang tidak anda butuhkan

Selain bisa membantu mendisiplinkan diri, proyeksi arus kas itu sedikit banyak juga bisa membantu mengurangi pengeluaran usaha anda.

Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Hal tersebut karena anda bisa melihat dengan jelas mengenai apa saja pengeluaran dari usaha yang anda jalankan.

Dengan melihat secara rinci pengeluaran dari usaha anda, maka anda bisa dengan mudah memangkas hal-hal yang tidak anda butuhkan.

4. Memprediksi pertumbuhan usaha anda

Fungsi berikutnya dari membuat proyeksi arus kas untuk usaha yang anda jalankan adalah anda bisa memprediksi kira-kira berapa pertumbuhan usaha anda di tahun depan.

Selain itu, andapun juga bisa melihat dengan jelas apakah usaha yang anda jalankan memang masih dalam tren meningkat atau sudah mulai menurun pendapatannya.

Jenis Contoh Proyeksi Arus Kas

Ketika anda mencari contoh proyeksi arus kas, maka anda harus mengetahui bahwa proyeksi arus kas itu terbagi menjadi 2 macam jenis.

Lalu apa saja 2 jenis proyeksi arus kas tersebut? Berikut ini adalah jenis proyeksi arus kas yang paling banyak digunakan di Indonesia:

1. Arus kas langsung

Jenis pertama dari proyeksi arus kas di Indonesia adalah arus kas langsung. Maksud dari arus kas langsung ini adalah semua kegiatan operasi sebuah usaha akan ditampilkan secara langsung.

Untuk membedakannya, kegiatan operasinya biasanya akan dibagi ke beberapa kategori sesuai dengan jenis operasinya.

Karena langsung menampilkan semua jenis kegiatan operasi sebuah usaha, maka arus kas langsung ini paling cocok digunakan untuk usaha yang masih terbilang kecil.

2. Arus kas tidak langsung

Selain arus kas langsung, masih ada juga arus kas tidak langsung. Salah satu perbedaan antara arus kas langsung dan tidak langsung terletak pada perhitungan laba bersih.

Jika anda menggunakan arus kas tidak langsung, maka perhitungan laba bersihnya akan muncul setelah penambahan atau pengurangan pada transaksi non tunai.

Karena cukup rumit, maka arus kas tidak langsung ini lebih banyak digunakan oleh perusahaan besar. Dan biasanya yang membuat arus kas tidak langsung ini adalah orang-orang yang memang memiliki keahlian finansial.

Contoh Proyeksi Arus Kas Termudah Untuk UMKM

Contoh Proyeksi Arus Kas

Setelah mengetahui apa saja jenis proyeksi arus kas, tentunya banyak dari anda yang penasaran dengan seperti apa contoh proyeksi arus kas itu.

Berikut ini adalah contoh proyeksi arus kas yang paling mudah yang bisa anda gunakan untuk UMKM:

Nama Perusahaan: Moro Seneng

Arus Kas dari Aktivitas OperasiRp 2.000.000
Pembayaran SupplierRp 900.000
Pembayaran Beban OperasiRp 200.000
Pembayaran Pajak PenghasilanRp 100.000
 

 

Jumlah Arus Kas dari Aktivitas OperasiRp 800.000

Dari contoh proyeksi arus kas tersebut, anda bisa melihat bahwa usaha yang saat ini anda jalankan sudah mendapatkan profit.

Dan kemungkinan besar usaha yang anda jalankan saat ini akan mendapatkan profit lebih besar lagi di masa mendatang.

Tips Untuk Membuat Proyeksi Arus Kas Usaha Anda

Sekarang anda sudah mengetahui seperti apa contoh proyeksi arus kas itu, lalu bagaimana caranya untuk membuat proyeksi cash flow untuk usaha anda sendiri?

Jika anda ingin membuat proyeksi cash flow untuk usaha anda sendiri, maka anda bisa mengikuti tips berikut ini:

1. Lakukan pendataan terlebih dahulu apa saja aktivitas operasi usaha anda

Jika anda ingin membuat proyeksi cash flow usaha anda sendiri, maka hal pertama yang perlu anda lakukan adalah mendata semua aktivitas operasi usaha yang menghasilkan uang.

Hal ini perlu anda lakukan untuk mempermudah memasukkan aktivitas operasi saat membuat proyeksi cash flow. Dengan mempersiapkan datanya, maka proses pembuatan proyeksi akan jauh lebih cepat.

2. Hitung juga piutang yang belum terbayarkan

Hal berikutnya yang juga perlu anda perhatikan saat ingin membuat proyeksi cash flow adalah piutang yang belum terbayarkan.

Jika anda ingin membuat proyeksi cash flow yang optimal, anda bisa cari informasi mengenai kapan piutang usaha anda akan dibayarkan.

Dengan begitu, data yang anda masukkan ke dalam proyeksi cash flow akan jauh lebih akurat lagi.

Jadi bagaimana? Sekarang anda sudah cukup paham bukan seperti apa contoh proyeksi arus kas yang sederhana untuk UMKM itu? Lalu kapan anda akan membuat proyeksi untuk usaha anda sendiri?