Hukum Tabrakan Motor Dengan Motor Seperti Apa?

Beranda / Internet / Hukum Tabrakan Motor Dengan Motor Seperti Apa?

Di dalam berlalu lintas, kecelakaan memang mungkin saja bisa anda alami. Oleh sebab itu, sedikit banyak anda harus mengetahui mengenai hukum yang membahas soal kecelakaan. Lalu bagaimana hukum tabrakan motor dengan motor itu?

Jika berbicara soal kecelakaan, memang selama ini yang paling sering dibebani adalah mobil. Ketika mobil menabrak atau bahkan ditabrak oleh motor, maka pemilik mobil yang berada di posisi yang salah.

Namun bagaimana jika ternyata kecelakaan terjadi antara motor dengan motor? Pihak manakah yang harus mengganti kerusakan?

Untuk anda yang ingin mengetahui bagaimana ketentuan hukum kecelakaan yang melibatkan motor dengan motor, anda bisa pelajari hal tersebut di dalam artikel ini.

Seperti Apa Hukuman Tabrakan Motor Dengan Motor?

Sesuai dengan undang-undang pada tahun 2009 pasal 229 ayat 2, jika terjadi kecelakaan antara motor dengan motor, maka pihak yang terbukti menabrak yang akan mendapatkan hukuman.

Lalu apa saja hukuman untuk mereka yang terbukti menabrak? Berikut ini adalah beberapa hukuman yang bisa diberikan kepada pengendara motor yang terbukti menabrak motor yang ada di depannya:

1. Hukuman penjara selama 6 bulan

Bila memang pengendara sepeda motor terbukti menabrak pengendara sepeda motor lain yang berada di depannya, maka pengendara sepeda motor bisa dikenai hukuman kurungan selama maksimal 6 bulan.

2. Hukuman penggantian biaya kerusakan dan luka-luka

Selain ancaman hukuman kurungan selama maksimal 6 bulan, bagi pengendara sepeda motor yang terbukti menabrak motor yang ada di depannya juga bisa mendapatkan hukuman penggantian biaya kerusakan dan luka-luka.

Untuk besar biaya penggantian tersebut harus dimusyawarahkan antara pelaku dengan korban. Dan musyawarah tersebut bisa didampingi oleh pihak berwajib.

Namun jika memang kedua pihak sudah setuju untuk tidak memperpanjang masalah tabrakan yang terjadi, maka hukum tabrakan motor dengan motor ini bisa berakhir damai.

Bagaimana Hukuman Tabrakan Motor Dengan Motor yang Tidak Memiliki SIM?

Hukum Tabrakan Motor Dengan Motor

Lalu bagaimanakah jika ternyata yang menjadi pelaku maupun korban tabrakan motor dengan motor tidak memiliki SIM? Bagaimana hukuman untuk mereka yang tidak memiliki SIM dan mengalami kecelakaan?

Bila ternyata baik pelaku maupun korban yang mengalami kecelakaan motor dengan motor itu masih belum memiliki SIM atau tidak membawa SIM, maka keduanya akan mendapatkan hukuman.

Untuk korban akan mendapatkan hukuman seperti kurungan maksimal selama 4 bulan ataupun denda maksimal sebesar Rp 1.000.000.

Sedangkan untuk pelaku akan dikenakan hukuman berlapis yaitu kurungan paling lama 6 bulan karena menabrak pengendara lain dan penambahan maksimal 4 bulan karena tidak memiliki SIM.

Cara Menentukan Biaya Ganti Rugi Tabrakan Motor Dengan Motor

Setelah mengalami tabrakan atau kecelakaan, biasanya korban akan meminta ganti rugi pada pelaku. Lalu bagaimanakah cara untuk menentukan berapa besar biaya ganti rugi yang pelaku harus berikan kepada korban?

Ada banyak sekali cara untuk menentukan berapa besaran ganti rugi yang harus pelaku berikan kepada korban menurut hukum tabrakan motor dengan motor. Berikut adalah beberapa caranya:

1. Menghitung total biaya kerusakan dan luka

Cara yang pertama untuk menentukan berapa besar biaya ganti rugi yang pelaku harus bayarkan kepada korban adalah dengan menghitung total kerusakan dan luka.

Semakin besar kerusakan dan luka yang dialami oleh korban, maka makin besar pula biaya ganti rugi yang harus pelaku berikan.

2. Menentukan total biaya ganti rugi dengan kekeluargaan

Selain dengan cara menghitung langsung total kerusakan dan biaya untuk mengobati luka akibat tabrakan, cara berikutnya yang juga bisa digunakan adalah dengan bermusyawarah secara kekeluargaan.

Cara kedua ini memang paling sering digunakan di Indonesia. Kenapa? Hal tersebut karena cara yang kedua ini jauh lebih tidak memberatkan satu pihak.

Kenapa? Karena ketika mengalami kecelakaan, sebenarnya baik pelaku maupun korban itu sama-sama mengalami kerugian.

Oleh sebab itu, sebenarnya tidak bisa hanya korban saja yang mendapatkan ganti rugi. Pelakupun juga sebenarnya membutuhkan ganti rugi untuk memperbaiki kendaraan ataupun merawat lukanya.

Apakah Semua Tabrakan Motor Dengan Motor Bisa Dituntut?

Setelah membahas mengenai apa saja hukum tabrakan motor dengan motor, pastinya banyak dari anda yang penasaran apakah tabrakan antara motor dengan motor itu bisa anda tuntut secara hukum?

Ternyata, anda tidak bisa asal menuntut secara hukum. Untuk bisa menuntut secara hukum, anda harus melengkapi berbagai persyaratan terlebih dahulu. Berikut ini adalah beberapa syarat untuk menuntut pelaku tabrakan secara hukum:

1. Adanya saksi tabrakan

Untuk bisa mengajukan tuntutan masalah tabrakan antara motor dengan motor secara hukum, syarat pertama yang harus anda penuhi adalah memiliki saksi.

Kenapa harus ada saksi? Hal tersebut karena ketika anda menuntut seseorang, maka anda harus memiliki seseorang yang bisa menguatkan tuntutan anda tersebut.

Bila anda belum memiliki orang yang mau menjadi saksi anda, maka anda tidak akan bisa membuat tuntutan.

2. Pelaku terbukti melakukan pelanggaran lalu lintas

Syarat berikutnya untuk bisa menuntut pelaku tabrakan motor dengan motor secara hukum adalah harus terbukti memang melakukan pelanggaran lalu lintas.

Jika tabrakan antara motor dengan motor tersebut ternyata terjadi bukan karena adanya pelanggaran lalu lintas, maka pelaku tidak bisa anda tuntut di persidangan.

3. Harus ada berita acara dari kepolisian

Syarat selanjutnya untuk melakukan tuntutan pada tabrakan antara motor dengan motor adalah harus ada berita acara dari kepolisian setempat.

Kenapa? Hal tersebut berguna sebagai penguat jika memang telah terjadi pelanggaran lalu lintas yang mengakibatkan tabrakan antara motor dengan motor.

4. Harus ada barang bukti

Syarat selanjutnya untuk melakukan tuntutan pada pelaku tabrakan motor dengan motor adalah anda harus memiliki barang bukti.

Dan bila merujuk pada hukum tabrakan motor dengan motor, maka barang bukti yang anda butuhkan adalah motor yang pelaku dan korban kendarai.

Jadi jika anda ingin menuntut pelaku tabrakan motor dengan motor, maka anda harus siap motor anda menjadi salah satu barang bukti dan menginap di kantor polisi.

Dan motor tersebut harus tetap berada di kantor polisi sampai tuntutan anda selesai diperkarakan di persidangan.

Kenapa Kekeluargaan Adalah Hukum Tabrakan Motor Dengan Motor yang Paling Tepat?

Setelah membahas berbagai macam hukum tabrakan motor dengan motor, yang paling tepat memang adalah yang diselesaikan secara kekeluargaan.

Sebenarnya apa kelebihan menyelesaikan masalah tabrakan motor dengan motor secara kekeluargaan? Berikut adalah beberapa kelebihannya:

1. Lebih cepat

Alasan yang pertama kenapa menyelesaikan masalah tabrakan dengan cara kekeluargaan itu paling tepat adalah karena prosesnya cepat.

Anda mungkin saja bisa menyelesaikan masalah ganti rugi dalam hitungan menit atau jam setelah anda mengalami kecelakaan.

2. Lebih cocok dengan budaya Indonesia

Selain lebih cepat, menyelesaikan masalah tabrakan antara motor dengan motor menggunakan cara kekeluargaan itu juga lebih cocok dengan budaya Indonesia.

Hal tersebut karena mayoritas orang Indonesia masih lebih menunjunjung persaudaraan daripada memperpanjang masalah seperti tabrakan di jalan raya.

Jadi seperti itulah hukum tabrakan motor dengan motor yang sesuai dengan undang-undang dan budaya. Kalau anda sendiri, anda lebih suka menuntut secara hukum atau kekeluargaan?