Istilah Dalam Reksadana yang Perlu Diketahui Pemula

Beranda / Reksadana / Istilah Dalam Reksadana yang Perlu Diketahui Pemula

Sebelum berinvestasi reksdana, memang anda sangat disarankan untuk mengerti terlebih dahulu mengenai istilah dalam reksadana. Jika tidak mengerti mengenai hal tersebut, kemungkinan anda akan kesulitan dalam melakukan investasi.

Jika berbicara soal istilah dalam reksadana, jumlahnya memang ada banyak sekali. Untuk anda yang masih pemula, anda memang tidak perlu harus mempelajari semuanya terlebih dahulu.

Pelajari terlebih dahulu beberapa istilah dalam reksadana yang inti. Sisanya, anda bisa pelajari sambil berinvestasi.

Lalu apa sajakah istilah-istilah dalam investasi reksadana yang harus anda kuasai terlebih dahulu tersebut? Untuk anda yang ingin mengetahui mengenai hal tersebut, anda bisa pelajari lebih lengkapnya di artikel ini.

10 Macam Istilah Dalam Reksadana

Istilah Dalam Reksadana

Seperti yang sudah disebutkan, jika anda tidak paham dengan istilah dalam reksadana, maka kemungkinan anda akan kesulitan jika ingin berinvestasi.

Oleh sebab itu, anda perlu mengetahui terlebih dahulu beberapa istilah inti dalam investasi reksadana tersebut. Berikut ini adalah beberapa istilah yang sangat sering muncul dalam investasi reksadana:

1. Manager investasi reksadana

MI atau manager investasi adalah lembaga yang mengelola dana investor. MI atau manager investasi ini wajib harus mendapatkan ijin resmi dari OJK.

Untuk reksdana syariah, MI atau manager investasinya juga wajib mendapatkan ijin dari OJK serta DSN atau Dewan Syariah Nasional.

Manager investasi di dalam investasi reksadana ini biasanya memiliki spesialisasi pengalokasian dana investasi. Jadi manager investasi tidak selalu menyediakan semua jenis reksadana.

2. Subscription

Bagi anda yang ingin berinvestasi di reksadana, maka anda akan sering bertemu dengan istilah subscription ini.

Apa itu subscription? Subscription merupakan istilah untuk menyebutkan pembelian reksadana di sebuah MI atau manager investasi.

Sebagai investor, anda bisa melakukan subscription di lebih dari 1 manager investasi. Untuk nilai investasi subscription juga berbeda-beda sesuai dengan kemampuan anda.

Postingan Terkait

3. Redemption

Selain subscription, anda juga akan cukup sering bertemu dengan istilah redemption di investasi reksadana. Redemption ini merupakan kebalikan dari subscription yaitu mencairkan dana investasi anda.

Jadi jika anda ingin mencairkan dana yang selama ini anda investasikan di dalam reksadana, maka pilih redemption dan kemudian pilih investasi reksadana yang ingin anda cairkan.

4. Fee dalam reksadana

Selain proses membeli dan juga mencairkan atau menjual investasi reksadana, anda juga akan sering bertemu dengan istilah fee.

Fee memiliki arti komisi. Fee ini biasanya harus anda bayarkan baik saat melakukan pembelian maupun penjualan investasi reksadana.

Besarnya fee subscription dan juga fee redemption biasanya berbeda-beda antara satu manager investasi dengan yang lain.

5. Bank kustodian

Sebelum bisa berinvestasi reksadana, biasanya anda harus deposit terlebih dahulu di bank kustodian.

Lalu apakah bank kustodian itu? Bank kustodian ini adalah bank umum yang berperan sebagai tempat untuk menitipkan dana investasi, dana efek, dividen, dan semua yang berhubungan dengan transaksi di reksadana.

Tidak semua bank bisa menjadi bank kustodian. Untuk bisa menjadi bank kustodian dari investasi reksadana, sebuah bank harus sudah mendapatkan ijin dari OJK.

6. Prospektus

Sebagai pemula dalam investasi reksadana, anda pasti sering mendapatkan saran untuk membaca prospektus terlebih dahulu sebelum membeli sebuah reksadana.

Lalu apa sebenarnya prospektus tersebut? Prospektus merupakan sebuah dokumen yang isinya mengenai manfaat sebuah reksadana, biaya untuk investasi reksadana, serta segala risiko di dalam reksadana tersebut.

Prospektus ini biasanya terdiri dari dokumen yang cukup tebal. Namun untuk keamanan, anda tetap wajib harus membaca prospektus terlebih dahulu sebelum membeli reksadana di sebuah manager investasi.

7. Istilah KIK dalam reksadana

Istilah berikutnya yang juga sering muncul di investasi reksadana adalah KIK atau kepanjangan dari Kontrak Investasi Kolektif.

KIK tersebut merupakan kontrak yang dibuat antara bank kustodian dan juga manager investasi. Fungsi dari kontrak tersebut adalah untuk mengikat pemegang unit atau investor.

8. Istilah Switching dalam reksadana

Switching juga merupakan salah satu istilah penting di dalam investasi reksadana. Arti dari switching sendiri adalah pengalihan dana investasi dari satu manager investasi ke manager investasi yang lain.

Switching ini biasanya terjadi karena beberapa alasan. Yang pertama kemungkinan karena investor tertarik melihat profit dari manager investasi lain.

Selain itu, kemungkinan juga manager investasi pilihan investor mengalami pembubaran karena alasan tertentu. Karena adanya pembubaran, maka dana investasi harus dialihkan ke manager investasi lain.

Di dalam melakukan switching ini, andapun sebagai investor harus membayar fee. Besaran fee berbeda-beda dari satu manager investasi dengan yang lain.

9. Istilah APERD dalam reksadana

Sampai saat ini, banyak orang yang belum paham apa perbedaan dari APERD atau Agen Penjual Reksadana dengan manager investasi. Keduanya memiliki peranan yang sangat berbeda.

Tugas manager investasi hanyalah fokus mengelola dana investasi dari investor. Sedangkan APERD fokus menjual investasi reksadana pada investor.

Jadi secara mudahnya, manager investasi dan APERD ini bekerjasama untuk mempermudah proses pembelian reksadana.

Contoh Agen Penjualan Reksadana adalah seperti Bareksa, Bibit, Tanam Duit, BCA, Mandiri, dan masih banyak lagi.

Sama halnya seperti manager investasi, untuk menjadi Agen Penjual Reksadana harus sudah mendapatkan ijin resmi dari OJK terlebih dahulu.

10. Istilah Cut Off Time dalam reksadana

Bagi anda investor reksadana pemula, anda juga wajib harus mengetahui apa itu cut off time. Banyak orang mengalami kerugian dalam waktu singkat hanya karena tidak mengetahui apa itu cut of time dalam investasi reksadana.

Di dalam investasi reksadana terdapat batas waktu untuk pembelian, penjualan, maupun pengalihan dana investasi setiap harinya.

Cut off time dari investasi reksadana sendiri biasanya ada pada jam 11.00 WIB. Namun demikian, ada beberapa APERD yang memberikan toleransi hingga jam 12.00 WIB.

Jika anda ingin membeli reksadana dengan harga yang sama di hari tersebut, maka pastikan setor dana investasi anda sebelum cut off time tersebut.

Bila sampai terlambat, maka pembelian reksadana tersebut akan menggunakan penghitungan harga besok hari.

Postingan Terkait

Bagaimana? Sekarang sudah cukup paham bukan mengenai beberapa istilah dalam reksadana? Sebenarnya tidak sulit bukan istilah-istilahnya?