Apakah anda sudah mengetahui apa itu rectifier? Jika anda hitung, sebenarnya tidak begitu banyak orang yang mengetahui kegunaan dari rectifier adalah untuk apa.
Bukan hanya kegunaannya saja, kemungkinan besar bahkan tidak banyak orang yang mengetahui apa itu rectifier. Padahal, rectifier ini hampir setiap hari digunakan oleh mayoritas orang.
Bagaimana dengan anda? Apakah anda sudah mengetahui kegunaan dari rectifier adalah untuk apa? Ataukah anda juga termasuk salah dari mereka yang belum paham kegunaan dan seperti apa bentuk rectifier itu?
Untuk anda yang belum paham sama sekali mengenai apa itu rectifier, anda bisa mencari tau mengenai hal tersebut di dalam artikel ini.
Apa Itu Rectifier?
Sebenarnya apa itu rectifier? Rectifier atau juga sering kali dikenal dengan sebutan rangkaian dioda ini adalah sebuah komponen yang biasanya bisa anda temukan berdampingan dengan catu daya atau power supplay.
Hal tersebut karena kegunaan dari rectifier adalah tidak jauh-jauh dari pengisian daya. Jadi setiap hal yang berhubungan dengan pengisian daya pasti terdapat komponen bernama rectifier ini.
Apa Kegunaan dari Rectifier Itu?
Setelah mengetahui jika rectifier itu adalah sebuah komponen elektronik, lalu kegunaan dari rectifier adalah untuk apa?
Secara garis besarnya, rectifier ini fungsinya adalah untuk mengubah tegangan listrik. Jadi jika ada tegangan listrik yang awalnya AC, maka rectifier ini kegunaannya adalah mengubah tegangan tersebut menjadi tegangan DC.
Kenapa tegangan tersebut perlu diubah? Hal tersebut agar tegangan tersebut bisa anda gunakan untuk mengisi tempat penyimpanan tegangan listrik.
Beragam Jenis Rectifier
Seperti halnya komponen elektronik lainnya, rectifier ini juga memiliki banyak jenis. Berikut merupakan beberapa jenis rectifier yang bisa anda temukan di banyak alat elektronik saat ini:
- Rectifier half wave
Jenis rectifier yang pertama adalah half wave. Half wave ini adalah jenis rectifier yang paling sederhana. Hal tersebut karena rectifier jenis half wave ini hanya memiliki satu buah dioda saja.
Sedangkan untuk catu dayanya masih mendapatkan tegangan listrik langsung dari sumbernya yang dalam bentuk tegangan AC.
- Rectifier full wave
Selain rectifier half wave, ada juga rectifier full wave. Jika anda perhatikan, rectifier tipe full wave ini lebih baik daripada half wave.
Kenapa lebih baik? Hal tersebut karena rectifier full wave ini tidak mengandalkan catu daya AC lagi. Rectifier full wave ini sudah sepenuhnya mengandalkan catu daya tipe DC. Oleh sebab itu, rectifier full wave ini jauh lebih stabil tegangannya.
Dimana Anda Bisa Menemukan Rectifier?
Setelah paham dengan apa saja jenisnya, rectifier ini sebenarnya bisa anda temukan dimana? Rectifier ini bisa anda temukan di sepeda motor ataupun mobil.
Setiap kendaraan pasti memiliki komponen rectifier. Kenapa? Hal tersebut karena setiap kendaraan memiliki catu daya secara mandiri.
Dan catu daya setiap kendaraan bermotor itu menghasilkan tegangan listrik AC. Oleh sebab itu, setiap kendaraan bermotor pasti membutuhkan rectifier untuk mengubah arus AC tersebut menjadi DC.
Apa Fungsi Rectifier di Kendaraan Bermotor?
Lalu apakah kegunaan dari rectifier adalah sama ketika terpasang di kendaraan bermotor? Seperti yang sudah dijelaskan, rectifier ini tetap berfungsi sebagai pengubah tegangan AC menjadi tegangan DC ketika terpasang di kendaraan bermotor.
Namun selain itu, rectifier juga memiliki fungsi lain ketika terpasang di kendaraan bermotor. Selain berfungsi untuk mengubah tegangan listrik dari AC ke DC, rectifier ini juga bertugas menjadi regulator pengisian aki.
Bagaimana Jika Kendaraan Bermotor Tidak Memiliki Rectifier?
Lalu bagaimana jika kendaraan bermotor itu tidak memiliki rectifier? Bila kendaraan bermotor tidak memiliki rectifier, maka kendaraan tersebut masih bisa berfungsi.
Hanya saja, syaratnya adalah kendaraan tersebut masih menggunakan sistem pengapian AC. Jika kendaraan bermotor tersebut sudah menggunakan sistem pengapian DC, maka kemungkinan besar kendaraan tersebut tidak akan bisa berfungsi tanpa rectifier.
Kenapa Kendaraan Bermotor Membutuhkan Rectifier?
Lalu kenapa kegunaan rectifier itu begitu penting di dalam kendaraan bermotor? Berikut ini adalah beberapa alasan kenapa kendaraan bermotor dengan sistem pengapian DC tidak bisa berfungsi tanpa adanya rectifier:
- Aki tidak terisi
Alasan pertama kenapa kendaraan bermotor dengan sistem pengapian DC tidak bisa berfungsi jika tanpa rectifier adalah karena sistem pengisian tidak bisa berjalan.
Ketika sistem pengisian tidak berjalan, maka lama kelamaan mesin motor akan mati. Hal tersebut karena tegangan aki sudah habis dan tidak ada yang mengisi lagi.
- Tidak ada sumber pengapian
Ketika aki sudah tidak memiliki tegangan lagi, maka sudah pasti mesin motor sudah tidak bisa anda nyalakan lagi. Hal tersebut karena sudah tidak ada yang bisa memberikan daya pada sistem pengapian kendaraan bermotor.
Jadi ketika kendaraan bermotor dengan sistem pengapian tipe DC tidak memiliki rectifier, maka cepat atau lambat mesinnya tidak akan bisa menyala lagi.
Bagaimana Ciri-Ciri Jika Rectifier Mengalami Kerusakan?
Karena kegunaan dari rectifier adalah sangat penting di kendaraan bermotor, maka mau tidak mau anda harus mengetahui juga bagaimana cirinya jika komponen tersebut mengalami kerusakan.
Berikut adalah beberapa ciri jika rectifier atau regulator pada kendaraan bermotor anda sudah tidak berfungsi dengan normal:
- Tegangan listrik yang menuju aki kurang dari 12V
Ciri pertama jika rectifier di kendaraan bermotor mulai mengalami kerusakan adalah tegangan listrik yang menuju ke aki kurang dari 12V.
Inilah alasan kenapa aki motor lama kelamaan akan kehabisan tegangan listrik. Dan jika sudah kehabisan tegangan listrik, maka mesin akan mati.
- Lampu kendaraan redup
Ciri berikutnya jika rectifier di kendaraan bermotor sudah rusak adalah lampu kendaraan anda menjadi lebih redup. Jika rectifier sudah benar-benar rusak, maka lampu kendaraan bisa mati total.
Hal tersebut bisa terjadi karena sudah tidak ada lagi yang mengubah tegangan dari catu daya. Karena aliran listrik AC langsung mengalir ke sistem kelistrikan kendaraan bermotor, maka beberapa komponen bisa mengalami kerusakan.
Faktor Penyebab Kerusakan Rectifier
Lalu apa sajakah faktor yang biasanya menyebabkan rectifier mengalami kerusakan? Sebenarnya rectifier ini memang cukup jarang mengalami kerusakan. Namun jika sampai rusak, maka berikut ini adalah beberapa penyebabnya:
- Usia pakai
Faktor yang pertama paling sering menjadi penyebab kerusakan rectifier ini adalah karena usia pakai. Makin lama usia kendaraan bermotor yang anda miliki, maka biasanya akan makin besar potensi komponen rectifier mengalami kerusakan.
Oleh sebab itu, biasanya bengkel-bengkel resmi akan menyarankan penggantian komponen rectifier setelah kendaraan bermotor berusia 5 tahunan.
- Alternator atau spull terbakar
Hal berikutnya yang menjadi penyebab kerusakan pada rectifier adalah karena adanya kerusakan terlebih dahulu di bagian alternator ataupun spull.
Ketika spull atau alternator terbakar, maka dampaknya akan langsung mengenai rectifier. Hal tersebut karena tegangan AC yang mengalir dari alternator atau spull akan sangat besar dan melebihi kemampuan rectifier.
Bagaimana? Apakah anda sudah cukup paham dengan kegunaan dari rectifier adalah untuk apa? Dan apakah anda sudah bisa menunjukkan manakah rectifier di kendaraan bermotor yang anda miliki?