Rangkaian Sistem Pengapian Sepeda Motor CDI

Beranda / Otomotif / Rangkaian Sistem Pengapian Sepeda Motor CDI

Salah satu sistem yang paling penting di dalam sebuah sepeda motor itu adalah sistem pengapian. Jika rangkaian sistem pengapian sepeda motor anda tidak berfungsi dengan normal, maka mesin tidak akan bisa anda hidupkan.

Jadi secara mudahnya, jika sepeda motor anda tiba-tiba mogok, maka itu artinya kemungkinan ada yang salah dengan sistem pengapiannya.

Oleh sebab itu, jika anda paham betul dengan bagaimana sistem pengapian sepeda motor itu bekerja, maka anda bisa menangani sendiri ketika motor anda tiba-tiba mogok di jalan.

Apakah anda tertarik mempelajari bagaimana cara kerja sistem pengapian di sepeda motor yang masih menggunakan CDI? Jika anda ingin mengetahui bagaimana cara kerjanya, anda bisa simak penjelasannya di dalam artikel ini.

Apa Itu Sistem Pengapian Sepeda Motor?

Masih bingung mengenai apa itu sistem pengapian? Maksud dari sistem pengapian ini adalah kombinasi antara sistem kelistrikan di dalam sepeda motor dengan sistem yang menciptakan percikan api di dalam ruang pembakaran.

Jadi bisa dikatakan, sistem pengapian ini adalah sistem yang membuat ruang bakar di dalam mesin bisa melakukan pembakaran pada bahan bakar yang sudah diubah menjadi gas oleh karburator ataupun injektor.

Bagaimana Cara Kerja Sistem Pengapian di Sepeda Motor CDI?

Lalu bagaimanakah cara kerja sebuah rangkaian sistem pengapian sepeda motor yang masih menggunakan CDI itu? Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai bagaimana cara kerja sistem pengapian tersebut:

  1. Spull berputar dan menciptakan arus listrik.
  2. Arus listrik dari spull mengalir ke kiprok atau regulator.
  3. Regulator atau kiprok mengubah tegangan listrik dari spull menjadi tegangan DC.
  4. Kemudian tegangan DC tersebut mengalir ke aki melalui kiprok atau regulator.
  5. Aki memberikan arus listrik DC dengan tegangan sebesar 12V kepada CDI.
  6. Selain itu, CDI juga mendapatkan sinyal dari pulser yang terpasang di dekat spull.
  7. Setiap kali pulser melewati tonjolan di magnet, CDI mengeluarkan aliran listrik menuju ke koil.
  8. Koil akan mengalirkan listrik ke cop busi.
  9. Dan akhirnya cop busi akan mengalirkan listrik pada busi.

Setelah busi mendapatkan aliran listrik dari koil, maka campuran bahan bakar dan oksigen yang sudah terkompresi di ruang bakar akan meledak dan mendorong piston ke TMB.

Dan hal tersebut akan berulang kembali terus menerus selama anda membiarkan mesin sepeda motor hidup baik dalam kondisi stationair ataupun anda tarik tuas gasnya.

Beragam Komponen di Sistem Pengapian Sepeda Motor CDI

Rangkaian Sistem Pengapian Sepeda Motor

Anda sudah mengetahui bagaimana rangkaian sistem pengapian sepeda motor CDI itu bekerja. Lalu sekarang anda juga perlu mengetahui satu per satu dari komponen yang terdapat di sistem pengapian sepeda motor tersebut.

Berikut ini adalah komponen yang terdapat di sistem pengapian sepeda motor CDI beserta dengan fungsinya:

1. Spull

Komponen pertama yang menjadi sumber dari pengapian sepeda motor adalah spull. Komponen satu ini adalah komponen yang fungsinya sebagai pembangkit listrik dengan menggunakan elektromagnetik.

Jika anda melihat rangkaian sistem pengapian sepeda motor CDI, aliran listrik dari spull ini memang tidak langsung masuk ke sistem pengapian.

Hal tersebut karena aliran listrik dari spull ini masih berupa listrik AC. Oleh sebab itu, aliran listrik dari spull ini harus diubah terlebih dahulu menjadi DC agar bisa dialirkan ke sistem pengapian.

2. Pulser

Selain spull, jika anda membuka blok mesin bagian kiri sepeda motor, maka anda juga akan menemukan komponen yang bernama pulser.

Pulser ini adalah komponen yang fungsinya memberikan sinyal setiap kali tonjolan magnet melewatinya. Pulser ini akan memberikan sinyal langsung pada CDI.

Secara mudahnya, pulser ini berfungsi sebagai pengatur waktu bukaan kapan pengapian harus terjadi di sepeda motor.

3. Regulator

Komponen berikutnya yang juga tidak kalah pentingnya di dalam sebuah rangkaian sistem pengapian sepeda motor adalah komponen bernama regulator.

Seperti yang sudah disebutkan, listrik yang dihasilkan oleh spull adalah listrik AC. Komponen regulator inilah yang mengubah listrik AC tersebut menjadi DC.

Setelah berhasil mengubah listrik AC menjadi DC, regulator juga akan mengalirkan listrik tersebut ke lampu depan dan juga aki untuk pengisian.

4. Aki

Aki di motor dengan pengapian tipe AC memang kurang begitu berperan penting. Hal tersebut karena aki hanya berfungsi untuk menghidupkan klakson dan juga lampu sein saja pada motor dengan pengapian AC.

Namun jika anda berbicara pada motor CDI dengan pengapian DC, maka aki memegang peranan penting. Hal tersebut karena aki memberikan aliran listrik DC dengan tegangan sebesar 12V secara langsung pada CDI.

5. CDI

Komponen berikutnya yang bisa disebut sebagai jantung dari rangkaian sistem pengapian sepeda motor adalah CDI.

CDI ini adalah komponen yang memutuskan mengalirkan listrik DC ke komponen pengapian lain. CDI akan mengalirkan listrik DC dari aki sesuai dengan sinyal yang diberikan oleh komponen pulser.

6. Koil

Setelah CDI, maka anda akan menemukan komponen pengapian sepeda motor yang bernama koil. Komponen satu ini fungsinya adalah memperbesar tegangan listrik dari CDI ke busi.

Komponen satu ini menentukan seberapa besar tenaga yang bisa motor anda hasilkan. Makin besar tegangan listrik yang bisa koil hasilkan, maka makin besar juga pengapian sepeda motor anda.

7. Busi

Komponen terakhir yang bisa anda temukan di dalam sebuah rangkaian sistem pengapian sepeda motor CDI adalah busi.

Busi ini adalah komponen yang berperan sebagai penyalur aliran listrik dari koil. Busi akan mengeluarkan percikan api jika mendapatkan aliran listrik dari koil.

Perbedaan Sepeda Motor Dengan CDI AC dan DC

Setelah membahas mengenai bagaimana cara kerja sistem pengapian dan juga apa saja komponen pengapian di sebuah sepeda motor, tentunya anda juga penasaran bukan dengan apa bedanya sepeda motor CDI AC dengan DC?

Berikut ini adalah perbedaan antara sepeda motor dengan CDI AC dan juga DC:

  • Kebutuhan aki

Hal pertama yang membedakan antara sistem pengapian CDI AC dengan DC adalah pada kebutuhan pada komponen aki.

Jika anda berbicara mengenai sistem pengapian CDI AC, maka sepeda motor dengan sistem pengapian tersebut tidak akan membutuhkan aki. Hal tersebut karena CDI akan mendapatkan aliran listrik langsung dari regulator.

  • Jenis spull

Selain berbeda dari masalah kebutuhan akan komponen aki, hal berikutnya yang juga membedakan antara sepeda motor dengan sistem pengapian DC dan AC ada pada jenis spullnya.

Jika anda bandingkan, spull untuk sistem pengapian tipe DC itu memiliki lilitan yang lebih banyak. Sedangkan spull untuk sistem pengapian AC itu hanya memiliki lilitan yang jauh lebih sedikit.

Bagaimana? Apakah sekarang anda sudah cukup paham dengan rangkaian sistem pengapian sepeda motor CDI? Kalau motor yang anda miliki saat ini menggunakan CDI tipe AC atau DC?