Sekilas, memang reksadana itu terlihat tidak berbeda jauh dari deposito. Oleh sebab itu, banyak orang membandingkan mengenai reksadana vs deposito.
Jenis reksadana yang paling mirip dengan deposito adalah reksadana pasar uang. Kenapa? Karena di dalam reksadana tersebut, salah satu instrumen investasinya adalah deposito.
Jadi secara mudahnya, sebenarnya anda yang berinvestasi di reksadana pasar uang itu secara tidak langsung sudah berinvestasi deposito.
Lalu manakah yang lebih menguntungkan antara reksadana vs deposito, khususnya untuk anda yang masih pemula? Untuk mengetahui mana yang lebih cocok untuk pemula, anda bisa temukan jawabannya di dalam artikel ini.
Apa yang Membedakan Antara Reksadana VS Deposito?
Sebelum membahas mengenai mana yang lebih cocok antara reksadana VS deposito untuk seorang pemula, anda harus mengetahui terlebih dahulu mengenai apa perbedaan dari deposito dan reksadana.
Berikut ini merupakan beberapa faktor yang sangat membedakan antara reksadana VS deposito:
1. Pengelola reksadana VS deposito
Perbedaan pertama antara reksadana VS deposito ada pada bagian pengelola dananya. Jika anda memasukkan dana kedalam program deposito, maka bank adalah yang mengelola dana tersebut.
Sedangkan jika anda berinvestasi di reksadana jenis apapun, maka yang mengelola dana investasi anda tersebut adalah manager investasi yang anda pilih.
2. Besarnya dana reksadana VS deposito
Selain dari siapa yang mengelola dana investasinya, perbedaan berikutnya antara reksadana vs deposito terletak pada besarnya dana yang anda butuhkan.
Jika anda ingin mengikuti program deposito di sebuah bank, biasanya anda minimal harus memiliki dana sebesar Rp 10.000.000.
Sedangkan jika anda ingin berinvestasi reksadana, anda sama sekali tidak perlu mempersiapkan dana sebesar itu. Yang anda butuhkan hanyalah uang sebesar Rp 100.000 saja untuk bisa mulai berinvestasi reksadana jenis apapun.
Postingan Terkait
- Apa Itu Reksadana
- Perbedaan Reksadana dan Saham
- Reksadana Pasar Uang Terbaik
- Apa Itu Reksadana Saham
- Cara Kerja Reksadana
- Macam-Macam Reksadana
- Apakah Reksadana Halal
- Cara Investasi Reksadana Untuk Pemula
- Reksadana Pendapatan Tetap Terbaik
- Cara Beli Reksadana
3. Nilai keuntungan reksadana VS deposito
Perbedaan ketiga antara investasi reksadana VS deposito terletak pada nilai keuntungannya.
Jika anda berinvestasi pada deposito, maka nilai keuntungan yang bisa anda dapatkan masuk golongan fixed profit.
Hal tersebut karena sejak awal, anda sudah melakukan perjanjian dengan pihak bank mengenai berapa besar bunga yang bisa anda dapatkan.
Sedangkan untuk reksadana, nilai keuntungan yang bisa dapatkan sangat fluktuatif tergantung dari kondisi pasar dan juga perkembangan NAB manager investasi yang anda pilih untuk mengelola dana investasi anda.
3. Perihal perpajakannya
Faktor berikutnya yang juga bisa memperlihatkan perbedaan dari reksadana dan deposito adalah perihal perpajakannya.
Jika anda berinvestasi di deposito, maka keuntungan yang anda dapatkan masuk dalam kategori wajib pajak. Anda harus membayar pajak sebesar 20% dari total keuntungan yang anda dapatkan dari deposito.
Berbeda halnya dengan reksadana, hasil investasi yang anda dapatka dari reksadana tidak masuk kategori wajib pajak.
Melihat dari semua perbedaan tersebut, sebenarnya sudah bisa terjawab manakah yang lebih cocok untuk pemula. Jika melihat dari perbedaannya, jelas reksadana jauh lebih cocok untuk pemula.
Kenapa Reksadana Lebih Cocok Untuk Pemula Daripada Deposito?
Sebagian besar dari anda mungkin masih bertanya-tanya mengenai kenapa reksadana jauh lebih cocok untuk pemula daripada deposito. Berikut ini adalah beberapa alasan kenapa reksadana lebih cocok untuk pemula:
1. Karena reksadana lebih terjangkau daripada deposito
Alasan pertama kenapa reksadana jauh lebih cocok untuk pemula adalah karena produk investasi ini jauh lebih terjangkau daripada deposito.
Bayangkan, tentunya pemula akan jauh lebih berani berinvestasi jika modal awalnya hanya Rp 100.000 saja.
Berbeda halnya dengan deposito, kemungkinan sedikit sekali pemula yang berani berinvestasi pertama kali dengan modal sebesar Rp 10.000.000.
2. Karena likuiditas reksadana jauh lebih tinggi daripada deposito
Alasan berikutnya kenapa reksadana lebih cocok untuk pemula adalah karena likuiditasnya lebih tinggi.
Seorang pemula biasanya memang terkadang masih belum bisa mengatur keuangannya. Oleh sebab itu, jika sewaktu-waktu mereka membutuhkan dana tambahan, maka mereka bisa mencairkan dana investasinya.
Hal tersebut tentu tidak akan bisa pemula lakukan jika mereka sudah terlanjur berinvestasi di deposito.
3. Karena nilai keuntungan reksadana jauh lebih tinggi dari deposito
Sekilas memang deposito terlihat mampu memberikan keuntungan yang lebih pasti bagi para investor.
Hal tersebut karena sejak awal, investor memang sudah mengetahui berapa persen keuntungan yang bisa mereka dapatkan dari mengikuti program deposito.
Namun jika anda perhatikan lebih detail lagi, sebenarnya nilai keuntungan dari manager investasi reksadana yang terbaik itu jauh melebihi yang bisa anda dapatkan dari deposito.
Sebagai contohnya, ada cukup banyak manager investasi yang bisa memberikan ROI sebesar 100% lebih dalam kurun waktu 5 tahun.
Itu artinya, anda mendapatkan keuntungan sebesar 20% setiap tahunnya dari investasi reksadana tersebut. Coba bandingkan dengan deposito yang maksimal hanya memberikan ROI sebesar 6% saja maksimal per tahunnya.
Cara Investasi Reksadana Supaya Lebih Untung dari Deposito
Memang benar, tidak semua investasi reksadana itu lebih menguntungkan dari deposito. Cukup banyak juga investasi reksadana yang tidak bisa memberikan ROI lebih besar dari deposito.
Jika demikian, lalu bagaimanakah caranya agar anda bisa mendapatkan ROI lebih besar untuk investasi reksadana VS deposito? Berikut adalah beberapa tips yang bisa anda ikuti jika ingin bisa mendapatkan ROI reksadana yang lebih besar dari deposito:
1. Pilih manager investasi yang terbaik
Jika anda ingin bisa mendapatkan keuntungan maksimal dari investasi reksadana, maka yang pertama harus anda lakukan adalah mencari manager investasi yang terbaik.
Perhatikan AUM, NAB, dan juga ROI per 3 sampai 5 tahun dari manager investasi tersebut. Pilih yang grafiknya meningkat terus.
2. Pilih jenis reksadana yang tepat
Jika anda ingin bisa mendapatkan keuntungan lebih besar dari reksadana VS deposito, maka pastikan juga untuk memilih jenis reksadana yang tepat.
Bila anda tipe investor yang agresif, maka tidak ada salahnya untuk memilih reksadana campuran ataupun reksadana saham. 2 jenis reksadana tersebut terbukti bisa memberikan keuntungan yang lebih besar dari deposito.
3. Investasi di reksadana minimal selama 5 tahun
Tips terakhir untuk bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar di investasi reksadana VS deposito adalah dengan investasi minimal selama 5 tahun.
Selain bisa mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar, berinvestasi reksadana selama 5 tahun sekaligus juga menurunkan risiko anda.
Postingan Terkait
- Deposito VS Reksadana
- Investasi Reksadana BCA
- Keuntungan Investasi Reksadana
- Reksadana Campuran Terbaik
- Belajar Investasi Reksadana
- Keuntungan Reksadana Pasar Uang
- Reksadana Pasar Uang Syariah
- Bank Penjual Reksadana Terbaik
- Cara Daftar Reksadana
Jadi bagaimana? Sekarang anda sudah paham bukan mengenai mana yang lebih baik antara reksadana VS deposito itu?