Deposito merupakan bentuk investasi uang yang dapat dilakukan di bank. Cara hitung bunga deposito bank akan mempermudah Anda mengetahui total dana yang dimiliki.
Para nasabah yang menggunakan deposito harus tahu bagaimana cara hitung bunga deposito bank. Dengan tahu cara menghitungnya, Anda dapat memperkirakan berapa total uang yang tersimpan dalam rekening Anda. Sebelum tahu bagaimana cara menghitung bunga deposito, Anda harus tahu apa itu deposito dan apa tujuannya.
Deposito bank merupakan salah satu cara menyimpan uang di salah satu bank untuk mendapatkan nominal bunga bank yang lebih tinggi dibandingkan selain deposito. Penarikan uang dalam rekening tersebut hanya dapat dilakukan di saat tertentu saja dan inilah yang membedakannya dengan rekening tabungan.
Tujuan adanya deposito bank adalah untuk meningkatkan nominal uang yang tidak bergerak. Meskipun uang tersebut tidak digunakan dalam bisnis, jumlah uang bisa terus bertambah dari waktu ke waktu. Rekening deposito di setiap bank memberlakukan aturan yang berbeda-beda salah satunya terkait jumlah bunga yang akan diterima, jangka waktu atau tenor, dan minimal deposito.
Uang minimal yang bisa dideposito antara Rp 8 juta sampai Rp 10 juta. Ada juga bank yang mengizinkan nasabahnya mendepositokan Rp 1 juta. Tenor yang berlaku bervariasi, yaitu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau 12 bulan. Semua bergantung kebijakan bank tempat Anda mendeposito. Sebelum Anda menarik uang, cobalah hitung total uang dengan cara hitung bunga deposito bank.
Kelebihan dan Kekurangan Deposito Bank
Rekening deposito sangat cocok digunakan untuk Anda yang memiliki uang hingga miliaran rupiah. Semakin lama jangka waktu deposito tersebut disimpan, maka nominal bunga akan semakin tinggi secara proporsional. Mendeposito uang adalah bentuk investasi dengan kerugian minimal jika dibandingkan dengan obligasi, saham, atau bentuk investasi lain.
Uang yang tersimpan telah dijamin oleh LPS (Lembaga Simpan Pinjam) sehingga nasabah tidak bisa rugi. LPS akan mengawasi kinerja bank selama proses pengaturan deposito. LPS menetapkan persyaratan dalam jaminan perlindungan tersebut, yaitu uang simpanan tidak melebihi Rp 2 miliar dan bunga deposito tidak lebih dari bunga pinjaman.
Rekening deposito tidak membebankan biaya administrasi kepada nasabah. Kelebihan ini menjadi salah satu aspek yang dicari karena tidak akan mengurangi jumlah simpanan dalam rekening meskipun Anda memilih tenor yang lama.
Di balik kelebihannya, terdapat sisi negatif yang harus diwaspadai. Tingkat return yang dimiliki oleh deposito lebih kecil dibandingkan dengan return saham. Bunga yang diperoleh dari cara hitung bunga deposito bank berhadapan langsung dengan adanya inflasi.
Menggunakan deposito juga harus siap dengan tidak adanya peningkatan nilai investasi dari deposito yang Anda gunakan. Nasabah sebagai pemilik rekening tidak bisa terlibat secara langsung dalam proses pengelolaan deposito yang Anda miliki.
Berdasarkan observasi, bunga deposito tertinggi dimiliki oleh BPD (Bank Pembangunan Daerah). Banyak keuntungan lain yang dimiliki oleh BPD. Beberapa bank lain juga memiliki keunggulan yang mempermudah nasabahnya. Anda dapat bertanya tentang kebijakan bank tersebut agar dapat tahu cara hitung bunga deposito bank.
Postingan Terkait
- Contoh Slip Gaji Karyawan
- Contoh Proposal Kegiatan Sekolah
- Contoh Surat Pengalaman Kerja
- Pengertian Makar dan Sanksinya
- Nama Pahlawan Revolusi Indonesia yang Gugur pada G30S PKI
- Contoh Proposal 17 Agustus
- Contoh CV
- Contoh Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan
- Kepanjangan Istilah di Perusahaan
Jenis Deposito Bank
Di Indonesia diterapkan 2 jenis deposito bank, yaitu sertifikat deposito dan deposito berjangka. Berikut penjelasan masing-masing deposito.
1. Sertifikat deposito
Anda dapat mendepositokan surat berharga yang Anda miliki. Persyaratan surat berharga yang dapat didepositokan adalah surat berharga keluaran bank tempat Anda akan mendepositokannya. Sertifkat deposito dapat dicairkan oleh siapapun yang berwenang atas sertifikat tersebut. Jenis deposito ini dapat dipindah tangankan dan diperjualbelikan.
2. Deposito berjangka
Kepemilikan deposito berjangka hanya berlaku untuk satu orang saja. Proses penarikan uang hanya dapat dilakukan oleh orang dengan nama yang sama dengan nama nasabah deposito. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk jaminan keamanan rekening deposito.
Deposito berjangka tidak dapat diperjualbelikan atau sekadar dipindah tangankan. Penarikan uang hanya bisa dilakukan sesuai jangka waktu yang telah disepakati di awal. Apabila nasabah tidak bisa datang untuk menarik uangnya sediri terkait alasan kesehatan, maka perlu ditanyakan lebih lanjut bagaimana kebijakan bank.
Cara Hitung Bunga Deposito Bank
Apabila Anda tertarik untuk mendepositokan sebagian uang Anda, ada baiknya Anda memahami cara hitung bunga deposito bank agar dapat memperkirakan uang yang akan Anda terima. Supaya lebih mudah memahami caranya, akan diiliustrasikan kasus berikut.
Bapak A dan Ibu B merupakan pasangan suami istri yang memiliki kelebihan dana. Keduanya ingin menginvestasikan dananya melalui rekening deposito agar tidak menjadi simpanan pasif. Kelebihan dana Bapak A sebesar Rp 10.000.000 sedangkan kelebihan dana Ibu B sebesar Rp 5.000.000.
Bapak A dan Ibu B ingin deposito dengan tenor 3 bulan. Bunga per tahun yang ditetapkan untuk tenor 3 bulan sebesar 7,5%. Sebelum mencapai tenor, mereka ingin menghitung total dana yang akan mereka dapatkan. Mereka menggunakan cara hitung bunga deposito bank.
Bunga deposito = jumlah simpanan × bunga per tahun × tenor (dalam bulan) : 12
Rumus cara hitung bunga deposito bank di atas berlaku untuk simpanan di bawah Rp 7.500.000.
Untuk perhitungan simpanan selebihnya cukup mengkalikan bunga per tahun dengan 80%. Nilai tersebut merupakan hasil pengurangan dengan pajak 20%. Oleh karena itu, simpanan uang di deposito akan mempengaruhi bunga yang akan diterima.
Berdasarkan rumus cara mudah hitung bunga deposito di bank sebelumnya, dapat dihitung bunga deposito masing-masing milik Bapak A dan Ibu B seperti uraian berikut.
Bunga deposito Bapak A = Rp 10.000.000 × 7,5% × 80% × 3 : 12 = Rp 150.000
Bunga deposito Ibu B = Rp 5.000.000 × 7,5% × 3 : 12 = Rp 93.750
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan besar bunga yang diterima setelah melewati tenor 3 bulan masing-masing oleh Bapak A dan Ibu B, yaitu Rp 150.000 dan Rp 93.750.
Anda dapat menghitung jumlah bunga yang dihitung per hari. Asumsi dalam 1 tahun terdapat 365 hari, maka rumus cara menghitung bunga deposito bank adalah sebagai berikut.
Bunga deposito untuk simpanan Rp 7.500.000 = jumlah simpanan × bunga per tahun × 80% × tenor (dalam hari) : 365
Apabila contoh perhitungan menggunakan kasus yang sama seperti di atas dan diasumsikan dalam 1 bulan terdapat 30 hari, maka hasil perhitungan bunga depositonya adalah.
Bunga deposito Bapak A = Rp 10.000.000 × 7,5% × 80% × 90 : 365 = Rp 147.945,21
Bunga deposito Ibu B = Rp 5.000.000 × 7,5% × 90 : 365 = Rp 92.465,75
Cara hitung bunga deposito bank dengan perhitungan hari akan memberikan hasil yang lebih sedikit. Hal itu disebabkan perhitungan menggunakan bulan adalah hasil pembulatan ke atas. Umumnya bank menggunakan cara perhitungan dengan bulan agar lebih mudah. Agar lebih jelas, Anda dapat menanyakannya ke customer service saat membuka rekening deposito.
Postingan Terkait
- Agromaret
- Contoh Geguritan Pupuh Sinom
- Contoh Geguritan Pupuh Maskumambang
- Contoh Geguritan Pupuh Pangkur
- Sanitasi Area Kerja dan Higiene Perorangan
- Pengaruh Sanitasi Area Kerja dan Higiene Perorangan terhadap Keselamatan Kerja
- Penerapan Prinsip Sanitasi Higiene dan Keselamatan Kerja di Tempat Kerja
- Dasar-Dasar Perpajakan
- Motivasi Dilakukannya Tax Planning
- Strategi Penghematan Pajak Melalui Pemilihan Bentuk Usaha
Sekian penjelasan mengenai deposito termasuk cara hitung bunga deposito bank. Berminat mendepositokan kelebihan dana Anda? Segera datangi bank terdekat untuk memulai investasi dengan kerugian minimal dan kelebihan optimal.