10 Nama Pahlawan Revolusi Indonesia yang Gugur pada G30S PKI

Beranda / Tips & Trik / 10 Nama Pahlawan Revolusi Indonesia yang Gugur pada G30S PKI

Nama pahlawan revolusi Indonesia yang gugur pada G30S PKI harus Anda ketahui sebagai penerus bangsa. Jasa mereka harus senantiasa diingat.

Nama pahlawan revolusi Indonesia yang gugur pada G30S PKI harus Anda ketahui. Perjuangan mereka begitu kuat melawan segala hal yang mengancam Indonesia. Sebagai penerus bangsa, jasa para pahlawan harus selalu dikenang dan diingat, salah satunya pahlawan revolusi.

Nama Pahlawan Revolusi Indonesia yang Gugur pada G30S PKI

Nama Pahlawan Revolusi Indonesia yang Gugur pada G30S PKI berdasarkan Keppres Nomor 111/KOTI/1965

Pengangkatan pahlawan revolusi berdasarkan Keppres nomor 111/KOTI/1965. Selain itu, Indonesia juga memberlakukan UU nomor 20 tahun 2009 untuk mengakui pahlawan nasional. Korban PKI (Partai Komunis Indonesia) ditemukan di dalam lubang buaya pada 3 Oktober 1965.

1. Jenderal Ahmad Yani

Jenderal Ahmad Yani merupakan pahlawan revolusi yang lahir di Purworejo pada 19 Juni 1922. Jenderal Ahmad Yani adalah salah satu korban kekejaman PKI yang dibunuh pada 1 Oktober 1965 dini hari. Pembunuhan jenderal senior ini merupakan luapan emosi beberapa oknum.

Pada saat itu, Jenderal Ahmad Yani merupakan Kepala Staf Komando Operasi Tertinggi AD. Beliau menjabat selama era kabinet Demokrasi Terpimpin di masa kepemimpinan Ir. Soekarno.

Indonesia menetapkan Jenderal Ahmad Yani sebagai salah satu nama pahlawan revolusi Indonesia yang gugur pada G30S PKI berdasarkan Keppres nomor 111/KOTI/1965 pada 5 Oktober 1965.

2. Letnan Jenderal R. Suprapto

Korban lain yang ditemukan adalah Letnan Jenderal R. Suprapto. Perwira TNI AD ini lahir di Purwokerto pada 20 Juni 1920. Pada saat itu, Letjen Suprapto memegang jabatan sebagai Panglima Angkatan Darat bidang administrasi dan Deputi II Menteri.

Bersamaan dengan Jenderal Ahmad Yani, dibunuh pada 1 Oktober 1965 dan dimasukkan dalam lubang buaya. Beliau bersama korban lain ditemukan pada 3 Oktober 1965.

Untuk menghargai jasanya, Letjen Suprapto mendapatkan gelar pahlawan revolusi berdasarkan Keppres nomor 111/KOTI/1965 yang ditetapkan pada 5 Oktober 1965. Sejak saat itu, Letjen Suprapto termasuk dalam nama pahlawan revousi Indonesia yang gugur pada G30S PKI.

Postingan Terkait

3. Letnan Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono

Letjen MT Haryono dikenal sebagai perwira TNI Angkatan Darat. Letjen MT Haryono merupakan Panglima Angkatan Darat khususnya di bidang perencanaan dan pembinaan serta Deputi III menteri yang turut menjadi korban pembunuhan PKI.

Letjen MT Haryono lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 20 Januari 1924. Pada saat tragedi tersebut berlangsung, beliau memasuki usia 41 tahun

Indonesia memutuskan Letjen MT Haryono sebagai nama pahlawan revolusi Indonesia yang gugur pada G30S PKI berdasarkan Keppres nomor 111/KOTI/1965 yang disahkan pada 5 Oktober 1965.

4. Letnan Jenderal Siswondo Parman

Perwira TNI Angkatan Darat lain yang menjadi korban adalah Letjen Siswondo Parman. Beliau lahir di Wonosobo, Jawa Tengah pada 4 Agustus 1918. Di saat malam tragedi, Letjen Siswondo Parman berusia 47 tahun.

Pada saat itu, Letjen S. Parman memegang jabatan sebagai Panglima AD bidang intelijen dan Asisten I Menteri. Letjen S.Parman masuk dalam kabinet Demokrasi Terpimpin yang dipimpin oleh Ir. Soekarno.

Indonesia mengangkat Letjen Siswondo Parman sebagai pahlawan revolusi berdasarkan Keppres nomor 111/KOTI/1965. Keputusan ini ditetapkan pada 5 Oktober 1965 untuk mengenang jasa-jasanya.

5. Mayor Jenderal Donald Isaac Pandjaitan

 

Korban ke-5 yang ditemukan di lubang buaya adalah Mayjen Donald Isaac Pandjaitan. Mayjen DI Pandjaitan lahir pada 19 Juni 1925 di Balige, Sumatera Utara. Mayjen DI Pandjaitan adalah salah satu korban yang tidak terduga menjadi sasaran kekejian anggota PKI.

Mayjen DI Pandjaitan memegang jabatan sebagai Asisten IV Menteri dan Panglima bidang logistik di TNI Angkatan Darat. Bersama dengan korban lain, Mayjen DI Pandjaitan diangkat menjadi pahlawan revolusi pada 5 Oktober 1965 berdasarkan Keppres nomor 111/KOTI/1965.

6. Mayor Jenderal Sutoyo Siswomiharjo

Nama pahlawan revolusi Indonesia yang gugur pada G30S PKI selanjutnya adalah Mayjen Sutoyo Siswomiharjo. Gelar pahlawan revolusi diberikan kepada beliau sesuai Keppres nomor 111/KOTI/1965 dan diberikan pada 5 Oktober 1965.

Mayjen Sutoyo Siswomiharjo lahir di Kebumen, Jawa Tengah pada 28 Agustus 1922. Beliau saat itu merupakan perwira TNI Angkatan Darat yang menjabat sebagai Inspektur Kehakiman dan Oditur Jenderal Angkatan Darat.

7. Kapten Pierre Tendean

Korban PKI lain yang termasuk dalam nama pahlawan revolusi Indonesia yang gugur pada G30S PKI adalah Kapten Pierre Tendean. Beliau lahir pada 21 Februari 1939 di Jakarta. Pada saat tragedi tersebut, usianya baru menginjak 26 tahun.

Pada saat malam kejadian, beliau bertugas sebagai ajudan Ade Irma Suryani Nasution yang merupakan anak dari Jenderal TNI Abdul Harris Nasution. Jenderal TNI AH Nasution merupakan sasaran utama pergerakan PKI pada saat itu tetapi beliau berhasil selamat.

Sayangnya, pada saat malam penculikan tersebut, Ade Irma tidak berhasil selamat. Begitu pula dengan Kapten Pierre Tendean. Beliau tewas dalam upaya melindungi putri AH Nasution.

Gelar pahlawan revolusi diberikan untuk Kapten Pierre Tendean berdasarkan Keppres nomor 111/KOTI/1965. Keputusan tersebut ditetapkan pada 5 Oktober 1965. Sejak saat itu, nama beliau termasuk dalam nama pahlawan revolusi Indonesia yang gugur pada G30S PKI.

Nama Pahlawan Revolusi Indonesia yang Gugur pada G30S PKI berdasarkan Keppres Nomor 114/KOTI/1965 dan Keppres Nomor 118/KOTI/1965

Selain 7 pahlawan revolusi yang menjadi korban kekejaman PKI, terdapat 3 korban lain yang ditemukan dalam lubang buaya. Beberapa sumber mengatakan bahwa ketiganya termasuk sebagai pahlawan revolusi sedangkan sumber lain mengatakan gelar yang diterima adalah anumerta.

1. AIP Karel Satsuit Tubun

AIP Karel Satsuit Tubun adalah salah satu nama pahlawan revolusi Indonesia yang gugur pada G30S PKI. Beliau lahir pada 14 Oktober 1928 di Tual, Maluku Tenggara.

AIP Karel Satsuit Tubun merupakan pengawal di kediaman resmi dr. J. Leimena yang saat itu menjabat sebagai wakil perdana menteri II. Sayangnya AIP Karel Satsuit Tubun ikut menjadi korban PKI yang berakibat menewaskan beliau.

Nama AIP Kareal Satsuit Tubun tercantum dalam daftar nama pahlawan revolusi yang gugur pada G30S PKI berdasarkan Keppres nomor 114/KOTI/1965. Keputusan presiden ini ditetapkan pada 5 Oktober 1965.

2. Brigadir Jenderal Katamso Darmokusumo

Brigjen Katamso Darmokusumo merupakan nama pahlawan revolusi Indonesia yang gugur pada G30S PKI lainnya. Beliau lahir pada 5 Februari 1923 di Sragen, Jawa Tengah.

Brigjen Katamso Darmokusumo merupakan Komandan Korem 072/Pamungkas yang berada di Yogyakarta. Pengangkatan Brigjen Katamso Darmokusumo sebagai pahlawan revolusi berdasarkan Keppres nomor 118/KOTI/1965 yang ditetapkan pada 19 Oktober 1965.

3. Kolonel Sugiyono Mangunwiyoto

Korban terakhir yang ditemukan dalam lubang buaya adalah Kolonel Sugiyono Mangunwiyoto yang merupakan Kepala Staf Korem 072/Pamungkas area Yogyakarta. Kolonel Sugiyono Mangunwiyoto ditetapkan sebagai pahlawan revolusi berdasarkan Keppres nomor 118/KOTI/1965.

Kolonel Sugiyono Mangunwiyoto merupakan perwira yang lahir pada 12 Agustus 1926. Beliau berasal dari Gunung Kidul, Yogyakarta.

Postingan Terkait

Itulah nama pahlawan revolusi Indonesia yang gugur pada G30S PKI. Sebagai warga negara yang baik, sudah sepatutnya kita menghargai jasa beliau. Mengetahui sejarah dilakukan dengan harapan supaya tragedi buruk tidak akan terulang lagi.