Apakah Reksadana Halal? Ini Penjelasan Lengkapnya

Beranda / Reksadana / Apakah Reksadana Halal? Ini Penjelasan Lengkapnya

Semenjak makin populer, memang makin banyak orang tertarik mencoba berinvestasi reksadana. Namun dari sekian banyak pertanyaan, mulai muncul pertanyaan seperti apakah reksadana halal?

Sebagai negara dengan penduduk mayoritas penganut agama Islam, tentu tidak heran jika kehalalan dari produk reksadana ini mulai dipertanyakan.

Hal tersebut karena umat muslim memang wajib menggunakan cara yang halal di dalam hidup, terutama dalam hal mencari keuntungan.

Oleh sebab itu, sebelum masuk dalam sebuah program investasi, tidak heran jika umat muslim mempertanyakan soal halal tidaknya investasi tersebut.

Lalu bagaimana dengan reksadana? Apakah reksadana halal? Jika anda ingin mengetahui jawabannya, anda bisa baca penjelasan lengkapnya di dalam artikel ini.

Apakah Reksadana Halal?

Apakah Reksadana Halal

Semenjak reksadana mulai populer, sebenarnya MUI sendiri sudah melalukan pengkajian mengenai produk investasi ini.

Dan hasil pengkajian tersebut memang menyatakan bahwa reksadana merupakan produk investasi yang halal. Hal tersebut bisa anda baca langsung dari Fatwa No. 20/DSN/-MUI/IV/2001 melalui website resmi MUI dan website resmi OJK.

Namun demikian, umat muslim tetap lebih disarankan untuk memilih produk Reksadana Syariah. Kenapa? Karena di dalam reksadana konvensional masih ada beberapa produk investasi yang tidak sesuai dengan prinsip syariah.

Postingan Terkait

Apa Perbedaan Reksadana Konvensional Dengan Reksadana Syariah?

Bagi anda yang mempertanyakan apakah reksadana halal? Anda bisa mencoba berinvestasi di Reksadana syariah.

Jika anda bandingkan, memang ada banyak sekali perbedaan antara reksadana konvensional dengan reksadana syariah.

Perbedaan tersebut menunjukkan dengan jelas bahwa reksadana konvensional masih tidak seketat reksadana syariah dalam unsur kehalalannya.

Lalu apa saja perbedaan antara produk reksadana konvesional dengan reksadana syariah itu? Berikut ini adalah beberapa perbedaannya:

1. Dari pengawasan Reksadana

Perbedaaan pertama antara reksadana konvensional dengan reksadana syariah ada pada pengawasannya.

Pada reksadana konvensional, pengawasannya hanya dari OJK saja. Sedangkan untuk reksadana syariah, pengawasannya dari OJK serta DPS atau Dewan Pengawas Syariah.

2. Dari proses transfer dana ke investor

Perbedaan berikutnya antara reksadana konvensional dengan reksdana syariah ada pada proses transfer dana ke investor.

Jika pada reksadana konvensional, dana hasil investasi akan langsung bisa diterima oleh investor. Namun hal tersebut berbeda pada reksadana syariah.

Pada reksadana syariah, dana hasil investasi akan mengendap terlebih dahulu untuk melewati proses cleansing.

Apa itu proses cleansing? Proses cleansing adalah satu proses memurnikan dana hasil investasi dari riba yang investor dapatkan melalui proses penyimpanan dana di dalam bank.

Jadinya, setiap bunga yang anda dapatkan bukan dari proses investasi di reksadana syariah akan dicatat dan disedekahkan. Dengan begitu, maka dana yang anda hasilkan dari investasi tidak tercampur dengan dana riba.

3. Dari pilihan saham perusahaan

Di dalam reksadana syariah juga terdapat jenis reksadana saham. Namun perbedaannya, reksadana syariah tidak memasukkan semua saham perusahaan yang ada pada reksadana konvensional.

Reksadana saham syariah hanya memasukkan saham-saham dari perusahaan yang sesuai dengan prinsip syariah saja.

4. Dari pembagian keuntungan dengan manager investasi

Reksadana syariah dan reksadana konvensional juga berbeda dari segi pembagian keuntungan dengan manager investasinya.

Pada reksadana konvensional, pembagian keuntungan dengan manager investasi menggunakan perhitungan yang berdasar dengan perkembangan suku bunga.

Namun pada reksadana syariah tidak menggunakan cara tersebut. Pembagian keuntungan reksadana syariah antara investor dan manager investasi sudah ditentukan sesuai dengan proporsinya sejak awal.

5. Dari siapa penanggung kerugiannya

Perbedaan berikutnya antara reksadana syariah dengan reksadana konvensional juga bisa anda lihat dari siapa penanggung kerugiannya.

Jika terjadi kondisi yang tidak sesuai prediksi dan menyebabkan dana investor berkurang, maka manager investasi di reksadana syariah tidak ikut menanggung kerugian. Namun selama mereka tidak melakukan kelalaian.

Berbeda halnya dengan reksadana konvensional, jika investasi mengalami kerugian, maka manager investasi juga ikut menanggung kerugiannya.

Beragam Pilihan Reksadana Halal

Bagi anda yang mempertanyakan soal apakah reksadana halal, maka lebih baik pilih produk reksadana yang sudah menggunakan sistem syariah.

Namun masalahnya, memang masih banyak yang belum mengetahui apa saja pilihan reksadana syariah itu. Bagi anda yang ingin berinvestasi reksadana secara halal, maka anda bisa coba berinvestasi di salah satu reksadana syariah Bareksa berikut ini:

1. Avrist Balanced

Avrist Balanced adalah reksadana syariah pertama yang bisa anda pilih. Reksadana syariah ini sudah mengelola dana sebesar 21 Milyar Rupiah.

Untuk bank kustodian yang digunakan reksadana syariah Avrist Balanced ini adalah Standard Chartered Bank.

Sedangkan untuk minimal pembelian awalnya bisa mulai dari Rp 500.000. Kemudian untuk pembelian selanjutnya minimal Rp 100.000.

Avrist Balanced ini merupakan reksadana campuran syariah. Jadi manager investasi akan mengalokasikan dana investor ke beberapa jenis instrumen investasi yang sesuai dengan syariah.

2. BNP Paribas Pesona Syariah

Selain Avrist Balanced, anda juga bisa memilih berinvestasi di BNP Paribas Pesona Syariah. Reksadana syariah ini mengalokasikan dana investor sepenuhnya pada pasar saham syariah.

Untuk dana kelolanya sendiri, BNP Paribas Pesona Syariah ini sudah mengelola dana sebesar 768 Milyar Rupiah.

Sedangkan untuk bank kustodian dari BNP Paribas Pesona Syariah ini adalah The Hongkong and Shanghai Banking Corporation.

3. Bahana Icon Syariah

Reksadana syariah berikutnya yang juga bisa anda pilih di Bareksa adalah Bahana Icon Syariah.

Saat ini, Bahana Icon Syariah ini mengelola dana investor total sebesar 14 Milyar Rupiah. Dan manager investasi mengalokasikan sepenuhnya dana tersebut di dalam pasar saham syariah.

Untuk bank kustodiannya sendiri, Bahana Icon Syariah ini menggunakan Standard Chartered Bank. Dan untuk pembelian reksadana awal hanya sebesar Rp 100.000 saja.

Postingan Terkait

Jadi bagaimana? Sekarang anda sudah mendapatkan jawabannya bukan mengenai apakah reksadana halal atau tidak?

Lalu dari 3 macam pilihan reksadana syariah tersebut, manakah yang kemungkinan akan anda pilih untuk mulai berinvestasi reksadana yang halal?